Skip to main content
Berita Utama

Dukung Pencapaian Bonus Demografi Melalui Sekolah Bersih Narkoba

Oleh 24 Agu 2018Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Kemajuan atau kemampuan daya saing suatu negara di dalam peta global saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang signifikan memengaruhi adalah tingkat pendidikan rata-rata yang dimiliki oleh mayoritas penduduk di negara tersebut. Oleh karenanya menjadi kewajiban bagi negara untuk memberikan kesempatan pendidikan terbaik bagi setiap warga negaranya. Hal ini sejalan dengan kondisi bonus demografi yang akan didapatkan oleh bangsa Indonesia di tahun 2030. Bonus demografi adalah kondisi dimana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibanding non produktif. Kondisi ini biasanya dimanfaatkan oleh suatu negara untuk menggenjot tingkat pertumbuhan ekonominya.Namun demikian, selain memberikan pendidikan secara layak, adalah sebuah keniscayaan bagi negara untuk memastikan bahwa setiap warga negara terbebas dari penyalahgunaan Narkoba. Karena itumelalui program deteksi dini Narkoba di SMPN 251 Jakarta Timur yang dilaksanakan Kamis (23/8) ini diharapkan dapat memperkecil kemungkinan adanya penyalahgunaan Narkoba di lingkungan pendidikan, utamanya di kalangan pelajar. SMPN 251 yang berdiri sejak 1974 ini terletak di Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Saat ini memiliki 597 siswa-siswi, dengan 42 tenaga pengajar dan 10 orang karyawan.Bicara mengenai pelajar, ditengarai kelompok ini memiliki potensi kerawanan yang cukup besar. Data penelitian BNN dan Puslitkes Universitas Indonesia tahun 2017 menyebutkan bahwa dari sekitar 3,3 juta jiwa penyalahguna Narkoba di Indonesia saat ini, sebanyak 24% nya berasal dari kalangan pelajar. Kepala Sekolah SMPN 251 Rosnani mengaku senang dengan diadakannya kegiatan pemeriksaan urine untuk pertama kali di sekolahnya, karena tidak semua sekolah mendapatkan kesempatan yang sama. “Sangat bagus kegiatan ini bisa dilakukan di sekolah kami karena bisa mengidentifikasi seandainya ada siswa-siswi yang menggunakan Narkoba”, ujarnya. Rosnani berharap kedepannya ada tindak lanjut untuk para siswa-siswi, setelah mereka mengikuti kegiatan ini. Sementara itu salah satu siswi kelas 9, Chusniatul Musyatofah, saat ditanya apakah mengetahui jika ada temannya yang pernah mengonsumsi Narkoba, mengaku tidak pernah melihatnya. Ia juga berharap kegiatan tes urine ini dapat dilakukan secara rutin untuk menjamin bersih dari penyalahgunaan Narkoba.Pemeriksaan Narkoba melalui tes urine ini dilakukan kepada 597 orang yang terdiri dari siswa-siswi, guru, dan karyawan. Hasil pemeriksaan urine ke-597 orang tersebut adalah negatif, dengan kata lain tidak ditemukan indikasi adanya penyalahgunaan Narkoba. (#SieDayamas)

Baca juga:  Talkshow Radio Dalam Rangka HANI  

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel