Skip to main content
Siaran Pers

Cegah dan Rehab Pengguna Narkoba, Dimensi Vital Atasi Narkoba

Oleh 27 Jun 2014Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Masalah narkoba belum terselesaikan secara tuntas dan hanya bisa ditahan. Meski demikian, upaya agresif komponen bangsa ini terus digencarkan dalam tiga dimensi utama, antara lain; pencegahan, rehabilitasi dan penegakkan hukum. Ketiga dimensi ini harus dieksekusi secara seimbang sehingga demand and supply narkoba bisa ditekan.Kepala BNN, Anang Iskandar mengungkapkan pengurangan demand atau permintaan narkoba dilakukan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi dimensi pencegahan dan rehabilitasi, sedangkan pengurangan supply atau pasokan, dieksekusi dalam dimensi penegakkan hukum dengan penuh ketegasan.Dalam konteks pengurangan demand, Kepala BNN menyampaikan pentingnya gerakan pencegahan dan rehabilitasi secara masif. Sesuai dengan tema Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2014, yaitu drug use disorders are preventable and treatable (pengguna narkoba dapat dicegah dan direhabilitasi).Tema ini memberikan makna penting pada bangsa Indonesia, yaitu pengguna bukan kriminal yang pantas diganjar hukuman penjara, tapi dipulihkan mental dan fisiknya dengan cara rehabilitasi. Dengan pemulihan fisik dan mentalnya,pengguna bisa kembali berfungsi di tengah-tengah masyarakat, hidup normatif dan sehat. Untuk mencapai kepulihan, pengguna narkoba tidak bisa berusaha sendiri. Mereka butuh dorongan, bantuan, dan semangat dari orang-orang di sekitarnya, sehingga bisa menjalani rehabilitasi dengan maksimal.Meski hingga saat ini upaya pencegahan dan rehabilitasi belum sepenuhnya masif dan maksimal, namun gerakan masyarakat yang sadar akan pentingnya dua aspek ini semakin tinggi. Upaya keras masyarakat yang terlibat aktif dalam kegiatan pencegahan dan rehabilitasi tentunya perlu diberikan dukungan penuh dan diapresiasi.Pejuang Pencegahan dan Rehabilitasi Diberikan PenghargaanDalam puncak acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2014, Wakil Presiden RI menganugerahi dua putra terbaik bangsa yang sudah banyak melakukan kontribusi untuk masyarakat dalam bidang pencegahan dan rehabilitasi, di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (26/6).Penghargaan pertama diberikan kepada Agus Widanarko (Danar), seorang pria asal Sukoharjo yang dikenal giat mengampanyekan bahaya penyalahgunaan dan peredaran narkoba kepada masyarakat. Ia blusukan dari desa ke desa untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.Hingga saat ini, Danar sudah blusukan ke 923 kampung untuk kegiatan penyuluhan. Selama perjalanannya menjadi penyuluh narkoba, ia menyampaikan pesan-pesan anti narkoba ke segala kalangan, dari mulai ibu-ibu hingga anak jalanan dengan cara-cara yang kreatif sesuai dengan trend kekinian.Sedangkan penghargaan kedua diberikan kepada Andi Muhammad Aslam, selaku Direktur Yayasan Laras yang telah banyak bergerak dalam rehabilitasi pengguna narkoba. Melalui organisasi yang ia jalankan sejak 2003, Andi aktif melakukan penjangkauan dan pendampingan terhadap pengguna narkoba, serta memberdayakan para pengguna narkoba dengan cara rehabilitasi sosial dan pemberdayaan ekonomi.

Baca juga:  BNN RI Gelar Kegiatan Peningkatan Kemampuan Intervensi Berbasis Masyarakat Bagi Agen Pemulihan dan Petugas Rehabilitasi  

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel