Badan Narkotika Nasional (BNN) menyambut kedatangan 2 (dua) orang delegasi dari International Narcotics Control Board (INCB), Rabu (25/9). INCB merupakan lembaga yang bertugas memonitor implementasi konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait pengendalian narkotika dan obat-obatan terlarang. Badan independen, yang dibentuk pada tahun 1961 oleh Konvensi Tunggal Narkotika (The Permanent Central Narcotics Board) ini merupakan penggabungan dua lembaga yakni Konvensi Opium Internasional, yang berdiri sejak tahun 1925, dan Drug Supervisory Body, yang didirikan pada tahun 1931 oleh Konvensi Pembatasan dan Pengaturan Distribusi Narkotika. INCB terdiri dari 13 orang anggota yang dipilih oleh Dewan Ekonomi dan Sosial dengan masa keanggotaan selama lima tahun. Mereka terdiri dari anggota World Health Organization (WHO) dan perwakilan beberapa negara di dunia yang memiliki pengalaman dibidang medis dan farmakologi. Indonesia sendiri saat ini memiliki satu orang perwakilan, yakni Dr. Sri Suryawati, yang menjadi anggota dewan dan akan mengakhiri masa keanggotaannya pada tahun 2017 nanti.Kunjungan INCB ke Indonesia merupakan bentuk dari kerjasama internasional antara BNN dengan negara-negara di dunia terkait permasalahan Narkoba. Secara garis besar agenda kunjungan INCB kali ini meliputi : 1. Courtesy call oleh INCB kepada Kepala BNN2. Entry briefing dan diskusi mengenai gambaran upaya-upaya yang telah dilakukan Indonesia dalam mengurangi pasokan dan permintaan Narkoba di wilayahnya3. Kunjungan ke panti rehabilitasi milik pemerintah maupun LSM4. Pertemuan dengan Badan dunia (UNAIDS, UNODC dan UNDP)5. Exit briefing di Kementerian Luar NegeriDalam kunjungannya, INCB bersama BNN dan beberapa instansi terkait akan melakukan rapat kerja guna membahas materi mengenai sistem pengawasan obat-obatan narkotika, zat psikotropika, dan prekursor narkotika, serta perangkat hukum/kebijakan dalam penyalahgunaan dan penyelundupan narkotika atau zat-zat psikotropika / prekursor. Selain itu, BNN juga akan memaparkan trend terkini penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba baik secara global maupun isu-isu khusus di Indonesia. Selama berada di Indonesia, INCB akan mengunjungi Balai Besar Rehabilitasi BNN di Lido, Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) di Cibubur, Rumah Singgah PEKA di Bogor dan Panti Rehabilitasi Sosial Galih Pakuan di Ciseeng, Bogor. Hasil kunjungan INCB ke berbagai negara ini nantinya akan dilaporkan pada sesi Sidang INCB di bulan November 2013 dan dipublikasikan pada awal tahun 2014 nanti.Kunjungan INCB ini, bertujuan untuk melakukan peninjauan terhadap langkah-langkah hukum dan administratif yang telah dilakukan oleh suatu negara, serta melakukan pengamatan terhadap capaian dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba. Indonesia merupakan negara ke-6 yang dikunjungi INCB. Sebelumnya Tim INCB, yang terdiri dari Viroj Sumyai, salah satu Board Member INCB dan Matthew Nice, selaku Secretariat of INCB, telah melakukan kunjungan di negara Laos, Haiti, Kanada, Kenya dan Benin. Rencananya, Tim INCB akan berada di Indonesia hingga tanggal 27 September 2013. Dengan hadirnya INCB ke Indonesia, diharapkan akan ada penyesuaian data dan informasi yang transparan, serta solusi alternatif terkait efektifitas dalam administrasi pelaporan narkotika dan obat-obatan. Selain itu, melalui kunjungan ini, diharapkan akan ada kejelasan mengenai penggolongan Narkotika jenis Ketamin yang masih menjadi kontroversi di Indonesia. Kunjungan ini juga akan memperkuat kerjasama internasional Indonesia dibidang pemberantasan peredaran gelap Narkoba, meningkatkan pengawasan lalu lintas Narkoba di Indonesia, baik legal maupun illegal, dan menentukan focal point system PICS (Precursor Insident Communication System).
Siaran Pers
BNN SAMBUT KEDATANGAN INCB KE INDONESIA
Terkini
-
RESMI JABAT KEPALA BNN RI, SUYUDI ARIO SETO HADIRI AGENDA PERDANA BERSAMA PRESIDEN PRABOWO 27 Agu 2025
-
KEPALA BNN RI TEGASKAN ARAH KEBIJAKAN DAN NILAI UTAMA DALAM MELAWAN NARKOBA 26 Agu 2025
-
PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO RESMI MELANTIK SUYUDI ARIO SETO SEBAGAI KEPALA BNN RI 25 Agu 2025
-
PERERAT HUBUNGAN BILATERAL, KEPALA BNN RI IKUTI PERAYAAN 60 TAHUN KEMERDEKAAN SINGAPURA 22 Agu 2025
-
Melawan Ancaman di Tengah Kemerdekaan: BNN Musnahkan 474 Kg Barang Bukti Narkotika dan Ungkap Kasus Narkoba pada Rokok Elektrik 22 Agu 2025
-
KEPALA BNN RI HADIRI PENUTUPAN P3N XXV TAHUN 2025 21 Agu 2025
-
TINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL, BNN GELAR DONOR DARAH DI KLINIK PRATAMA 21 Agu 2025
Populer
- SITA LEBIH DARI 500 KG NARKOTIKA DALAM SATU BULAN: BNN UNGKAP MODUS BARU PENYELUNDUPAN NARKOTIKA 30 Jul 2025
- KEPALA BNN RI BERIKAN ARAHAN KEPADA CPNS LULUSAN STIN 03 Agu 2025
- AKHIRI BENCHMARKING, QCADAAC FILIPINA AKUI STRATEGI P4GN INDONESIA LAYAK DICONTOH 03 Agu 2025
- HARI KETIGA BENCHMARKING, DELEGASI QCADAAC KUNJUNGI FASILITAS BNN DI LIDO 01 Agu 2025
- SINERGI BNN-BIN-LEMHANAS, PERKUAT INTELIJEN LAWAN SINDIKAT NARKOTIKA 31 Jul 2025
- PENYEMPURNAAN PERUBAHAN RUU NARKOTIKA, BNN SERAP ASPIRASI PENEGAK HUKUM DAN AKADEMISI DI JAMBI 04 Agu 2025
- BENCHMARKING QCADAAC: STRATEGI KOLABORASI PENCEGAHAN NARKOBA DI INDONESIA JADI INSPIRASI FILIPINA 31 Jul 2025