BNN melalui Direktorat Pasca Rehabilitasi menggelar seminar hasil pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Semester II Tahun 2025, pada Rabu, (10/12), di Ruang Rapat Unit K9, Lido, Jawa Barat. Kegiatan yang dihadiri perwakilan Kementerian PANRB, BPS, KemenPPPA, serta jajaran baik di pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan UPT ini merupakan bentuk komitmen BNN dalam memperkuat kualitas layanan rehabilitasi nasional.
“Kegiatan ini bukan sekadar kewajiban, tetapi menjadi instrumen strategis untuk meningkatkan layanan rehabilitasi,” ungkap Deputi Rehabilitasi BNN dr. Bina Ampera Bukit.
Dalam sambutannya, Deputi Rehabilitasi menegaskan bahwa keberhasilan rehabilitasi tidak hanya bergantung pada metode yang digunakan, tetapi juga pada integritas dan profesionalisme para petugas.
Capaian IKM pada semester kedua di tahun ini diketahui mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan dengan nilai IKM sebelumnya yaitu untuk rawat inap sebesar 3,74 dan rawat jalan sebesar 3,72.
Direktur Pasca Rehabilitasi, Rose Iptriwulandhani, dalam seminar memaparkan bahwa pengukuran IKM yang dilakukan secara berkala ini memiliki cakupan lokus meliputi 218 unit layanan yang terdiri dari klinik BNN Provinsi dan BNN Kabupaten/Kota serta seluruh UPT Balai dan Loka Rehabilitasi, baik pada layanan rawat inap maupun rawat jalan, untuk kelompok dewasa maupun anak.
Lebih lanjut, Direktur Pasca Rehabilitasi menegaskan bahwa kegiatan seminar tidak hanya berfokus pada penyampaian hasil, tetapi juga pada identifikasi tantangan dan peluang peningkatan kualitas layanan.
“Hasil pengukuran IKM bukan hanya laporan angka, tetapi merupakan suara langsung dari para klien yang telah mempercayakan proses pemulihan mereka kepada kita,” tuturnya.
Menutup paparannya, Rose menyampaikan bahwa tahun ini menjadi tahun perdana dimana hasil IKM Rehabilitasi dilaporkan dan akan menjadi bagian dari RPJMN.
“Dengan semangat kolaborasi, profesionalisme, dan keinginan kuat untuk meningkatkan mutu layanan, mari Kita jadikan hasil IKM ini sebagai pendorong perubahan, not just to prove, but to improve,” tegasnya.
#warondrugsforhumanity
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN
