Badan Narkotika Nasional memiliki grand strategy, salah satunya adalah soft power approach, yakni dalam bidang rehabilitasi, pemberdayaan masyarakat, dan pencegahan. Dalam pendekatan di bidang rehabilitasi, BNN memiliki jabatan fungsional kesehatan di bawah instansi Pembina utama Kementerian Kesehatan, yaitu dokter, perawat, psikolog klinis, dan administrator kesehatan yang berada di Deputi Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional, Balai Besar Rehabilitasi, Balai/Loka Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional, Badan Narkotika Nasional Provinsi dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota yang berupaya mengatasi penyalahgunaan narkoba dengan berbagai sumber daya yang ada dl Bidang Rehabilitasi.
Demikian disampaikan, Ibnu Mundzakir, S.Sos., MM, Kabid Penyelenggaraan dan Kerjasama PPSDM BNN, dalam sambutannya dalam Kegiatan Penutupan Pelatihan Teknis Bidang Rehabilitasi BNN, secara daring pada Kamis (28/10).
“Jabatan fungsional kesehatan memiliki tugas sebagai garda terdepan dalam pelaksanaan tugas yang berinteraksi langsung dengan para penyalahguna narkoba, harus memiliki pengetahuan serta kemampuan yang memadai agar dapat memberikan pelayanan terbaik dalam membimbing, membina, dan membentuk pola hidup sehat atau perilaku para penyalahguna narkoba agar kembali sehat, baik secara jasmani maupun rohani untuk dapat dipercaya dan diterima kembali dl lingkungan masyarakat”, tutur Kabid Penyelenggaraan dan Kerjasama PPSDM BNN.
Ia menambahkan dengan berakhirnya Pelatihan Teknis Bidang Rehabilitasi BNN ini kami berharap akan tersedianya tenaga jabatan fungsional kesehatan di BNN yang profesional, memiliki kualitas dan kompetensi tinggi, integritas dan komitmen yang kuat, serta mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang optimal dalam menerapkan teknik dan metode rehabilitasi kepada penyalahguna narkoba secara efektif dan efisien.
“Kami memahami bahwa, dalam proses penanganan para penyalahguna narkoba tidak mudah karena saudara dituntut untuk lebih sabar, tekun, menyediakan waktu yang cukup dan mempunyai kepedulian dan komitmen tinggi dalam menangani kondisi yang berbeda-beda”, ungkap Ibnu.
Di akhir sambutannya, Kabid Penyelenggaraan dan Kerjasama PPSDM BNN berharap materi-materi yang disampaikan oleh para fasilitator dan hasil diskusi kelompok dalam pelatihan secara daring ini dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan kemampuan untuk mendukung pelaksanaan rehabilitasi narkoba dalam rangka memperkuat program P4GN. Disamping itu dari karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh para peserta diharapkan menjadi masukan dalam analisis jabatan dibidang rehabilitasi. (YDW)
Biro Humas dan Protokol BNN