
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) menerima kunjungan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly Advisory Council on Dangerous Drugs (AIPACODD) dalam sidang tahunannya yang digelar di Bogor, Rabu (31/5). Pertemuan AIPACODD ke-6 yang berlangsung sejak tanggal 30 Mei 2023 tersebut diikuti oleh perwakilan anggota parlemen dari 9 negara ASEAN yakni Brunei, Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Philippines, Singapore, Thailand, dan Vietnam.
Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI, Drs. Agus Irianto, S.H., M.Si., M.H., Ph.D. saat menerima delegasi AIPACODD di PPSDM BNN menyampaikan secara singkat kebijakan pemerintah Indonesia dalam memerangi masalah narkotika. Dalam sambutannya Agus Irianto menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia melalui BNN RI menangani permasalahan narkotika dengan menggunakan pendekatan soft power yaitu pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi, hard power dengan pemberantasan yang komprehensif, smart power melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam meng-counter permasalahan narkotika, dan cooperation yang dilakukan dengan berkolaborasi bersama stakeholder baik di dalam maupun di luar negeri.
“Pertemuan ini merupakan wujud kerja sama sebagaimana yang dijalin BNN dengan negara-negara ASEAN dalam mewujudkan drug-free ASEAN,” ungkap Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI saat ditemui di sela-sela kunjungan lapangan.
Delegasi dari parlemen negara-negara anggota ASEAN yang tergabung dalam AIPACODD pada kesempatan tersebut selain mengunjungi gedung PPSDM BNN RI juga berkeliling melakukan kunjungan ke Unit K-9 BNN, Pusat Laboratorium Narkotika BNN, dan Balai Rehabilitasi BNN Lido, Jawa Barat. Saat melakukan kunjungan para delegasi tidak hanya disuguhi dengan paparan terkait program dan fasilitas sarana prasarana BNN tetapi juga diajak melihat secara langsung, seperti demonstrasi anjing pelacak K-9 BNN.
Anggota DPR RI Fadli Zon selaku perwakilan delegasi AIPACODD berharap kunjungan ke BNN RI di Lido pada sidang AIPACODD yang ke-6 ini dapat menguatkan komitmen ASEAN dalam memastikan kesehatan salah satunya melalui proses rehabilitasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif untuk ASEAN yang bebas narkoba.
Biro Humas Dan Protokol BNN RI