Skip to main content
UnggulanBerita UtamaBerita SatkerBidang Rehabilitasi

BNN RI Gelar Study Club dan Skrining Hepatitis B dan C

Oleh 23 Okt 2023Oktober 26th, 2023Tidak ada komentar
BNN RI Gelar Study Club dan Skrining Hepatitis B dan C
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia melalui Direktorat Pascarehabilitasi Deputi Bidang Rehabilitasi BNN menggelar Study Club dan Skrining Hepatitis B dan C berkolaborasi dengan Yayasan Peduli Hati Bangsa dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI , bertempat di Gedung Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL), Cawang, Jakarta Timur, Senin (23/10).

Deputi Rehabilitasi BNN, Dra. Riza Sarasvita, M.Si., MHS., Ph.D, dalam sambutannya menyambut baik hal tersebut karena kegiatan ini merupakan pertemuan kelompok pemulihan bina lanjut sebagai bagian dari program pascarehabilitasi yang pertama kali dilakukan oleh IPWL BNN. IPWL menerapkan layanan rehabilitasi berkelanjutan yaitu kegiatan pascarehabilitasi.

“Kami berharap pertemuan ini akan berjalan secara continue sehingga bisa diikuti bukan hanya mereka yang menyalahgunakan untuk mempertahankan pemulihan tetapi juga untuk memberikan banyak pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan, serta untuk menjadikan para orang tua dan keluarga sebagai kelompok yang produktif dan menjadi pendukung bagi pemulihan itu sendiri,” ujar Deputi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pascarehabilitasi BNN, Dr.dr. Farid Amansyah, Sp.PD, menyampaikan bahwa kegiatan Study Club dan Skrining Hepatitis B dan C yang bekerjasama dengan Yayasan Peduli Hati Bangsa dan Kementerian Kesehatan ini merupakan kegiatan yang penting terkait bahaya virus hepatitis B dan C yang menyerang hati sehingga mengakibatkan kegagalan fungsi hati dan bagaimana penanggulangannya.

Baca juga:  Curi Perhatian, Pemain Cilik Korsel Bermain Apik Diapresiasi Kepala BNN RI

“Kegagalan fungsi hati cukup banyak terjadi di Indonesia yang disebabkan oleh ketidakpedulian pada pola hidup yang mengakibatkan terjangkit virus hepatitis B dan C yang ditularkan melalui darah. Oleh karena itu, kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada keluarga dan klien rehabilitasi sejauh mana pentingnya skrining Hepatitis B dan C khususnya bagi keluarga yang berperilaku pengguna narkotika atau masih dalam tahap rehabilitasi,” ucap Direktur.

Claudius. N. Mone Iye, yang merupakan Ketua Dewan Pengurus Yayasan Peduli Hati Bangsa, menyampaikan bahwa Yayasan Peduli Hati Bangsa adalah organisasi nirlaba dari dan untuk orang-orang yang hidup dan terdampak virus Hepatitis dan HIV, dengan tujuan meningkatkan kesadaran, mengedukasi dan meningkatkan akses kepada masyarakat umum tentang diagnosis dan pilihan pengobatan yang tersedia di Indonesia melalui program advokasi dan informasi bukti, untuk viral Hepatitis and HIV.

“Kegiatan hari ini dengan BNN bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup klien pascarehabilitasi dan juga meningkatkan akses layanan dengan melakukan skrining untuk hepatitis, dengan harapan akan diketahui langkah pengobatan selanjutnya,” ujar Claudius.

Baca juga:  Deputi Pemberdayaan Masyarakat Dilantik, Kepala BNN Beri Target 90 Kota Tanggap Narkoba

Lasmaria Marpaung, M.Kes, mewakili Direktorat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Kemenkes RI, menjelaskan bahwa saat ini Kemenkes RI menargetkan eliminasi penyakit hepatitis B dan C di Indonesia dapat dicapai pada 2030 melalui serangkaian kegiatan intervensi yang melibatkan peran serta masyarakat.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization / WHO) memperkirakan terdapat 296 juta orang yang terinfeksi hepatitis B kronis dan 58 juta kasus hepatitis C kronis dengan 1,5 juta infeksi baru per tahun. Di Indonesia sendiri, penderita hepatitis B dan C diperkirakan mencapai 20 juta orang, yang terbagi atas 18 juta orang menderita hepatitis B dan 2,5 juta orang terinfeksi hepatitis C.

“Penularannya melalui kontak darah dan cairan tubuh dan sebagian besar kasus di Indonesia terjadi akibat penularan dari ibu ke anak. Saat ini, penanggulangan yang dilakukan oleh Kemenkes RI, diantaranya dengan pemberian vaksin hepatitis B dan obat untuk hepatitis C sudah tersedia di puskesmas-puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia,” ungkap Lasmaria.

Biro Humas Dan Protokol BNN RI

Baca juga:  Sertifikasi Profesi Konselor Adiksi Ciptakan SDM Yang Kompeten Dan Profesional

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel