BNN.GO.ID – Jakarta, Permasalahan narkoba yang sudah merambah menjadi ancaman ke berbagai elemen masyarakat perlu disikapi dengan tegas oleh semua pihak dengan melakukan berbagai upaya pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi dan pemberantasan narkoba sampai ke akar-akarnya.
Badan Narkotika Nasional sebagai garda terdepan dalam permasalahan narkotika di Indonesia harus berperan aktif mengajak seluruh pemangku kepentingan baik di lingkungan pemerintahan, BUMN maupun pihak swasta agar bersinergi dalam melawan ancaman dan bahaya narkotika melalui program P4GN yang dilaksanakan BNN.
Menindaklanjuti hal tersebut, BNN RI menggelar rapat kerja program pemberdayaan masyarakat di Hotel Wyndham, Jakarta Selatan, Kamis (20/02).
Tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut adalah untuk membangun jejaring kerja di lingkungan swasta dan pemerintah, mewujudkan kepedulian pihak swasta serta meningkatkan sinergitas program melalui pemetaan calon penggiat anti narkoba untuk meningkatkan kapasitas dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Negara Indonesia merupakan negara yang dilintasi jalur perdagangan dan pariwisata Internasional mempunyai potensi kerawanan yang sangat tinggi khususnya dalam penyelundupan dan peredaran gelap narkoba yang berasal jalur perbatasan dan jalur lintas negara.
Peredaran gelap narkoba tidak hanya melalui jalur tersebut, namun bisa melalui jalur teman dekat, lingkungan sekolah ataupun keluarga serta sudah dilakukan menggunakan teknologi multimedia, seperti website, game online dan media sosial yang menjual dan menawarkan narkoba kepada anak-anak dan generasi muda.
Menyikapi fenomena tersebut, BNN RI melalui Deputi Pemberdayaan Masyarakat membuat suatu strategi antisipasi yaitu “Program Pemetaan Calon Penggiat Anti Narkoba Yang Potensial” untuk diberikan pembekalan supaya kapasitas mereka dalam upaya P4GN meningkat.
Nantinya para Penggiat Anti Narkoba yang sudah berjalan akan terus dimonitoring dan dievaluasi oleh pihak BNN untuk mendapatkan out come sehingga bisa diberikan penghargaan atas kontribusinya dalam upaya P4GN.
Dalam sambutannya, Deputi Pemberdayaan Masyarakat yang diwakili Direktur Peran Serta Masyarakat BNN Drs. Mohamad Jupri, MM menyampaikan, bahwa Narkoba masih menjadi salah satu masalah sangat serius yang dihadapi oleh bangsa Indonesia seperti statement Presiden RI yang menetapkan Indonesia darurat narkoba.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan BNN dan LIPI menyatakan bahwa Angka prevalensinya pada tahun 2019 sebesar 1,80% atau 3.419.188 penduduk Indonesia dengan kontribusi penyalahgunaan narkoba dari kelompok pekerja sebesar 1.514.037 orang.
“Hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama khususnya pekerja di lingkungan pemerintah dan swasta untuk berperan aktif dan saling peduli supaya angka prevalensi pengguna narkoba tidak bertambah dan cenderung berkurang, kata Jupri.
Undangan yang hadir pada kegiatan tetsebut yaitu PT. Citilink Indonesia, Bank Mandiri, FIF, Green Pramuka City, PT. ASLI RI, PT. Sinar Sosro dan perusahaan swasta lainnya.
Sementara itu, perwakilan dari PT. Citilink menyampaikan bahwa saat ini Citilink sudah bekerjasama dengan BNN guna mengimplementasikan regulasi pemerintah dan perusahaan yaitu dengan melakukan sosialisasi P4GN kepada karyawan, sosialisasi tindakan preventif peredaran narkoba di lingkungan kargo Garuda Group secara berkala dan melakukan tes urine kepada pegawai serta calon pegawai Citilink, ungkap Teguh Kristiono selaku Kapten Airbus 320.
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN
Instagram: @infobnn_ri
Twitter. :@infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn
#Bersinar
#Stopnarkoba