Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) mengadakan pertemuan penting dengan Central Narcotics Bureau (CNB) Singapura guna membahas upaya bersama dalam penanganan peredaran narkotika di kedua negara, pada Jumat (23/2). Mengingat ancaman narkotika yang semakin kompleks dan merajalela di kawasan Asia Tenggara.
Dalam pertemuan kali ini, Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, S.IK., M.Si., memperkenalkan jajarannya kepada Director of CNB, Mr. Sam Tee, beserta anggota timnya. Kedua belah pihak mendiskusikan kondisi terkini yang menjadi fokus utama yaitu peredaran sabu, serta ganja, ekstasi, dan NPS (New Psychoactive Substances). Selain itu, yang juga menjadi sorotan adalah potensi bahaya Phentanyl di kawasan Asia Tenggara.
Pihak CNB melalui Director Of CNB Mr. Sam Tee menegaskan pihaknya berkomitmen dalam mengentas permasalahan narkotika dan bersedia membuat strategi bersama dengan BNN RI untuk menghadapi ancaman bahaya narkoba. Dalam upaya peningkatan kerja sama, di pertemuan ini, CNB juga memperlihatkan peralatan dan teknologi yang dimiliki dalam pemberantasan narkotika serta alat deteksi dini penyalahgunaan narkotika dengan test kit via urine maupun saliva (air liur).
Melalui pertemuan bilateral ini Kepala BNN RI berharap dapat terjalin pertukaran informasi dan kolaborasi, baik dalam bidang penegakan hukum, operasi bersama, serta pertukaran data mengenai tren penyalahgunaan narkotika yang menjadi prioritas dalam rencana kerja sama ke depan.
Sekadar informasi, Indonesia dan Singapura memiliki perbatasan maritim yang rentan terhadap peredaran narkotika. Dengan kerja sama yang solid antara BNN RI dan CNB ini dapat menjaga stabilitas perbatasan dan mencegah masuknya narkoba.
#indonesiabersinar
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI