Skip to main content
UnggulanBerita Utama

BNN Rangkul Pondok Pesantren Jadi Penggiat P4GN

BNN Rangkul Pondok Pesantren Jadi Penggiat P4GN
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

BNN.GO.ID – Jawa Timur, Surabaya sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, berdasarkan data yang dimiliki Badan Narkotika Nasional mempunyai tingkat kerawanan yang cukup tinggi dalam hal penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Selaku garda terdepan dalam hal Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), Badan Narkotika Nasional memandang perlu melakukan pengawasan yang lebih intensif dalam permasalahan narkoba di wilayah ini.

Menurut hasil survey yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada Tahun 2019, secara Nasional angka prevalensi untuk kelompok pelajar dan mahasiswa sebesar 3,2 % atau sebanyak 2.297.492 orang. Untuk Provinsi Jawa Timur menunjukkan angka prevalensi setahun pakai narkoba sebesar 1,30 % atau sekitar 554.108 orang.

Direktur Peran Serta Masyarakat Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN RI, Drs. Mohamad Jupri, M.M., hadir selaku narasumber sekaligus membuka acara pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Penggiat P4GN di lingkungan pendidikan yang berlangsung selama dua hari mulai tanggal 14 sampai dengan 15 Oktober 2020 yang diikuti 40 peserta yang merupakan perwakilan dosen, mahasiswa dan kepala pondok pesantren terpilih yang tersebar di wilayah Provinsi Jawa Timur, Rabu (14/10).

Baca juga:  BNN Bangun Komitmen Bersih dari Korupsi

Dalam sambutannya, Mohamad Jupri, menambahkan bahwa kegiatan kali ini agak berbeda dari kegiatan Penggiat P4GN sebelumnya karena turut melibatkan pondok pesantren untuk menjadi penggiat P4GN apalagi ditengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.

“Kita mengajak seluruh pemangku kebijakan di lingkungan pendidikan termasuk pondok pesantren di Provinsi Jawa Timur untuk bersama-sama menjalin kemitraan dan menumbuhkan komitmen yang kuat dengan BNN dan stakeholder terkait, dalam menekan tingkat penyalahgunaan narkoba,” ujar Mohamad Jupri di Hotel JW Marriott Surabaya, Jawa Timur.

Dalam kesempatan yang sama, Mohamad Jupri dan Kepala BNN Provinsi Jawa Timur, Brigjen Pol. Drs. Bambang Priyambadha, S.H., M.Hum., mengungkapkan bahwa Provinsi Jawa Timur memiliki 33 kawasan rawan narkoba yang perlu mendapat perhatian untuk diberdayakan dalam upaya P4GN. Diantaranya yaitu Jalan Kunti (Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Tulungagung), Desa Ringin Pitu (Kecamatan Kedung Waru, Kabupaten Tulungagung), dll.

Situasi dan kondisi ini cukup mengkhawatirkan bagi Provinsi Jawa Timur yang dikenal memiliki wilayah terluas diantara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat.

Baca juga:  UKUR KETAHANAN DIRI DARI NARKOBA DENGAN ADS

Melalui kegiatan Bimtek kali ini, Direktur Peran Serta Masyarakat BNN mengajak lingkungan pendidikan untuk mengimplementasikan program P4GN secara mandiri dan berkesinambungan guna menjaga generasi muda dari bahaya penyalahgunaan narkoba, imbuh Mohamad Jupri.

“Pencegahan bahaya narkoba melalui pendidikan berkesinambungan dapat dilakukan dengan menyiapkan materi anti narkoba pada mata kuliah dan kegiatan ekstra kurikuler sebagai perwujudan dari kepedulian dunia pendidikan untuk meningkatkan kewaspadaan mahasiswa akan bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia”, ujar Direktur Peran Serta Masyarakat BNN mengakhiri sambutannya. (HNY/JRT/YDW)

Biro Humas dan Protokol BNN RI
#hidup100persen

Instagram: @infobnn_ri
Twitter. : @infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel