Skip to main content
Berita SatkerBidang Pemberdayaan MasyarakatFoto

Bimbingan Teknis Life Skill Pada Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Medan Deli Provinsi Sumatera Utara

Oleh 19 Jul 2024Juli 21st, 2024Tidak ada komentar
Bimbingan Teknis Life Skill Pada Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Medan Deli Provinsi Sumatera Utara
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Bimbingan Teknis Life Skill Pada Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Medan Deli Provinsi Sumatera Utara

Bimbingan Teknis Life Skill Pada Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Medan Deli Provinsi Sumatera Utara

Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN melalui Direktorat Pemberdayaan Alternatif laksanakan Bimbingan Teknis Life Skill Pada Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Medan Deli Provinsi Sumatera Utara pada tanggal, 16 s.d. 18 Juli 2024 dalam rangka P4GN.

BNN.GO.ID Medan 16 s.d. 18 Juli 2024. Pembukaan kegiatan dibacakan oleh Lurah mabar hilir ( Bayu Ismoyo). Kita bisa ambil ilmu2 dari instruktur yg telah diberikan bnn, peserta diharap ikuti dengan serius dan benar, agar dapat menjadi ilmu baru yang dapat kita manfaatkan dengan baik. Sambutan dan arahan dari ibu Riska BNN, Pelatihan lifeskill ini akan dilaksankan selama3 hari, semoga kegiatan ini berjalan dgn tertib dan lancar, tdk lupa peserta agar menjaga kesehatan selama kegiatan pelatihan berlangsung selama tiga hari ini agar dpt mengikuti kegiatan dgn baik, tujuan bnn melaksanakan giat lifeskill di wilayahmedan deli ini agar wilayah ini dpt berkembang dalam bidang kuliner yg di wilayah ini kuliner msh sangat digemari oleh masy. Kami hadir disini dgn tujuan agar potensi ibu dan bapak dapat lebih berkembang dan agar wilayah ini dapat menjadi wilayah wirausahawan baru yang dapat menjadi sumber penghasilan yang lebih baik. Ibu Riska menutup sambutan dan arahan kegiatan Bimtek lifeskill di Kelurahan Mabar Hilir, Medan Deli provinsi sumatera Utara. Ir. Fahmi (trainer) Dari LKP/LPK LYLLY. instruktur jelaskan kegiatan selama 3 hari akan membuat makanan kue pastry, croistand, milk bun thailan, garlic cheese, roti manis, roti boy. Instruktur menjelaskan singkat ttg karakteristik makanan olahan roti, dan menjelaskan ketahan lamaan setiap roti dgn memakai bahan alami, yaitu maximal 3 hari dan juga menjelaskan campuran bahan, jenis bahan dan ukuran takaran bahan dan cara memilih telur yang baik untuk pengolahan makanan berupa roti, dan jg jelaskan perbedaan dan fungsi dari susu dalam pembuatan kue. Kegiatan selanjutnya: Peserta dibagi menjadi 5 kelompok, 1 kelompok terdiri dari 10 peserta. Kegiatan hari ini membuat kulit pastry dan croistand, peserta dibagi bahan dan lembar materi (buku resep). Pembagian peralatan peserta di meja kelompok peserta. Bahan kue berupa: mentega/margarin, tepung terigu, gula pasir, garam dan ragi isntan. 6. Instruktur berikan materi pembuatan olahan makanan berupa Pastry serta lembaran menu/ buku resep. Kegiatan dipandu oleh ibu Lili dan ibu Ir. Fahmi sbg instruktur. Kegiatan ke dua: Pembuatan adonan roti dgn nama Croistand: bhan adonan terigu dan bahan campuran lainnya yg di giling menggunakan alat kayu, lalu dimix dgn memakai ragi, adonan jg sebelumnya di mixer, setelah itu adonan digulung dan dibungkus dgn plastik, dimasukan kedalam kulkas untuk pendinginan, setelah itu digiling kembali dgn alat kayu total penggilingan sebanyak 4 kali.. pencetakan dan hasilnya nanti akan di tampilkan di htl JW. Marriot (Tgl 17 juli 2024). Pada hari ini tgl 16 juli 2024 kegiatan pembuatan Pastry dan croistand telah selesai. Kegiatan Pertama: Pembuatan kulit roti dgn nama Pastry: dalam wadah, terigu dicampurkan garam, margarin yg sdh ditimbang, ditambah korsvet secukupnya, dan ditambah potongan es batu,bahan2 tersebut dimasukan kedlm alat mixer dan berputar secara perlahan (dilakukan oleh setiap kelompok secara bergantian). Bahan adonan di mixser hingga setengah mengembang selama 10 hingga 15 menit, setelah adonan menjadi lentur dan tdk lengket kemudian adonan ditutup rapat dgn plastik raping dan diamkan selama 5 menitagar mengembang,setelahdidiamkan 5 menitadonan di tekan2 memakai alat gulung dari kayu sambil dibubuhi sedikit terigu di atas media datar hingga terbentuk bulat datar besar yg tipis. Kegiatan pembuatan dan pencampuran bahan2 untuk menjadi adonan tersebut dilakukan peserta secara bergantian dalam kelompok masing2, mereka bekerja secara tim work walaupun dalam satu kelompok terdapat dua atau tiga peserta dari laki2. Setelah adonan terbentuk dgn bentuk yg tipis, adonan dilapisi dgn korsvet diatasnya, lalu adonan dilipat dan digulung sedikit agar terbentuk sedikit tipis dgn alat gulung dari kayu, lalu adonan dilipat kembali sehingga terlihat berlapis, lalu dimasukan kedalam loyang kue dan didiamkan beberapa menit, lalu dimasukan kedalam plastik lalu dibungkus rapih dan dimasukan ke dlm kulkas selama 10 menit sbg proses pendinginan, setelah proses pendinginan adonan digiling kembali dgn alat giling dari kayu, lalu dibungkus plastik kembali, untuk pencetakannya sbg kue roti akan dicetak esok harinya dan akan ditampilkan dan dipamerkan. Kegiatan hari ke 2 (dua) Praktisi memberikan materi praktek kepada para peserta yaitu: a. Rolling Adonan b. Chatting (membentuk Kue) c. Open/Pemanggangan Kue 1. para peserta praktek meroling adonan dengan memakai botol untuk selanjutnya dibentuk kue Bakery sesuai selera para peserta. 2. Kue selanjutnya dioles dengan telor yang sudah diaduk aduk agar hasilnya bagus dan tidak lengket. 3. Kue yang sudah dibentuk dan dioles dengan telor selanjutnya di openselama kurang lebih25 menit. 4. Setelah kue di open selama 25 menit lalu diangkat dikasih mentega dan dikeringkan agar minyak dari mentega meresap kedalam kuerotinya. 5. Setelah mentega meresap kedalam kue, para peserta dengan masing masing kelompoknya siap menghidangkan kue hasil karyanya untuk di tampilkan yang akan dilihat dan disaksikan oleh pimpinan dari BNN. 6. Praktisi selalu mendampingi para peserta saat praktek dan memberikan arahan– arahan untuk memastikan peserta dalam pengerjaannya sesuai dengan apa yang di instruksikan. 7. Kunjungan para pejabat Tinggi Madya dan Pratama BNN pada kegiatan pelatihan budidaya jahe merah dan pelatihan bakery dan Pastry di Kampus Universitas Potensi Utama Kota Medan. 8. Para Pejabat Tinggi Madya dan Pratama serta DPW BNN melihat hasil karya para peserta pelatihan Bakery dan Pastry Masyarakat Kelurahan Mabar Hilir serta mencicipi kue hasil karya para peserta dan memberikan dukungan serta semangat untuk mengembangkan lagi ilmunya setelah diberikan pelatihan selama tiga hari. 9. Sesi Kegiatan Pelatihan Budidaya Jahe Merah dari PT. Bintang Toedjoe. 1. Pemberian materi oleh Ir. Fahmi (Praktisi Bakery & Pastry) dari LKP/LPK LYLLY tentang harga jual produk berdasarkan biaya pembelian modal. 2. Kegiatan selanjutnya adalah pembuatan Roti mild bun Thailand, Roti boy serta Roti Korean Garlic. 3. Pembuatan Roti mild bun: Bahan tepung dimasukan kedalam wadah dan dicampur dengan bahan lainny dengan ditimbang terlebih dahulu, adonan ditambahkan dengan es batu kemudian di mixer dan ditutup rapat hingga kental/kalis, adonan di giling dengan alat giling, lalu dipotong dan ditimbang, seteh itu adonan di tambahkan coklat kental secukupnya, adonan dibentuk, di buat bulatan dan dibuatkan toping sebagai hiasannya. 4. Masukan adonan yang telah siap kedalam mesin panggang oven, tunggu selama kurang lebih 30 menit dan menu roti mild bun siap sajikan. 5. Setelah pembuatan Roti selesai begitu juga dengan proses pengopenan / pemanggangan, Roti di dinginkan agar tidak panas, setelah itu dikemas ke dalam plastik untuk ditampilkan dan siap sajikan. 6. Pembuatan Roti boy dan Roti Korean Garlic: bahan, adonan dan cara memanggang sama dengan Roti mild bun. Roti boy menggunakan toping coklat yang melingkar di permukaan atasnya, sedangkan Roti Korean Garlic diatas Roti ditaburi keju parut serta irisan daun sop. 7. Sekretaris Lurah Mabar Hilir (Ismail) menyampaikan motivasi untuk para peserta dan menyampaikan pesan Lurah Mabar Hilir mengucapkan terima kasih kepada BNN Karena telah memberikan kesempatan untuk warganya bisa berwirausaha dan diharap dapat mengurangi dampak dari penyahguna narkoba yang dimana peserta telah diberikan materi P4GN oleh BNN. Lurah Mabar Hilir menyampaikan kepada peserta agar tetap semangat untuk mendapatkan kesempatan belajar membuat kue, bapak/ibu sudah pada kesempatan ini mendapatkan informasi tentang bahaya penyalahgunaan dan mengedarkan narkoba. BNN menyampaikan bahwa bantuan alat oven kue jangan sampai hilang ataupun dijual, karena dengan alat tersebut bapak/ibu dapat membuat usaha pembuatan kuedanrotidi rumah masing–masing. 8. Penutupan kegiatan Bimtek Lifeskill ditutup oleh ibu Rieska selaku Katim IV Dit. Dayatif, dan memberikan arahan serta motivasi bahwa penyahguna Narkoba sangat merusak generasi bangsa, pemakai Narkoba tidak dapat melakukan aktifitas layaknya orang normal, maka dari itu jauhkan penyahguna Narkoba minimal untuk keluarga dan lingkungan masyarakat.istruktur ibu Mimin memberikan motivasi, kita hrs maubanyakbelajar dimanapun, dan selalukompak. 9. Ir. Fahmi selaku Praktisi Bakery & Pastry memberikan motivasi dan dorongan kepada para peserta agar mau banyak belajar dimanapun, dan selalu kompak.

Baca juga:  BNN RI dan BIG Finalisasi Dokumen Informasi Geospasial Tematik Lahan Ganja Terstandar

Bimbingan Teknis Life Skill Pada Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Medan Deli Provinsi Sumatera Utara

Bimbingan Teknis Life Skill Pada Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Medan Deli Provinsi Sumatera Utara

Bimbingan Teknis Life Skill Pada Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Medan Deli Provinsi Sumatera Utara

Bimbingan Teknis Life Skill Pada Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Medan Deli Provinsi Sumatera Utara

#IndonesiaDrugFree   #IndonesiaBersinar

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel