

Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN melalui Direktorat Pemberdayaan Alternatif laksanakan Bimbingan Teknis Life Skill Pada Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Desa Sungsang, Kab. Banyuasin Sumatera Selatan, pada tanggal, 3 s.d. 5 Desember 2024 dalam rangka P4GN.
BNN.GO.ID. Sumsel, 3 – 5 Desember 2024. Sambutan PJ. Bupati Banyuasin yang dibacakan oleh Kadis Perikanan (Bpk. Dr. Ir. Septi Fitri), Pemerintah Kabupaten Banyuasin mengucapkan terimakasih kepada BNN RI yang akan memberikan Pelatihan melalui Bimbingan Teknis Life Skill bagi masyarakat Desa Sungsang III. Pemerintah Kabupaten Banyuasin siap mendukung Program Pemberdayaan Alternatif yang akan diberikan bagi masyarakat Kabupaten Banyuasin khususnya Desa Sungsang yang merupakan daerah rawan narkoba. Pelatihan Budidaya ikan air tawar (ikan lele) sangat cocok diberikan kepada masyarakat pesisir sungai dan laut di Desa Sungsang. Kabupaten Banyuasin merupakan sentra perikanan budidaya (ikan air tawar) yang cukup tinggi sehingga untuk menggerakkan kegiatan pembangunan perikanan di Kabupaten Banyuasin maka diharapkan tersedianya sarana dan prasarana produksi yang memadai. Pemerintah Kabupaten Malang berharap melalui pelatihan budidaya ikan lele ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga dapat menekan peredaran narkoba di Desa Sungsang. Sambutan Deputi Pemberdayaan Masyarakat yang dibacakan oleh Ketua Tim Dayamas BNNP Sumatera Selatan sekaligus membuka kegiatan, Berdasarkan Data BPS Tahun 2023, Penduduk Kabupaten Banyuasin yang berusia 15-64 tahun berjumlah 574.011 jiwa. dengan angka prevalensi 1,73% artinya ada 9.930 jiwa yang pernah pakai narkoba di Kabupaten Banyuasin. Berdasarkan Data BKKBN Tahun 2023 penduduk Sungsang III yang berusia 1-64 tahun berjumlah 3.818 jiwa, dengan angka prevalensi 1,73% artinya ada 66 jiwa yang pernah pakai narkoba di Desa Sungsang III. Salahsatu upaya pencegahan terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba di kawasan bahaya, BNN meluncurkan program yang salah satu kegiatannya yaitu Bimtek Lifeskill yang dapat melibatkan masyarakat yang terpapar/terdampak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba serta kelompok miskin. Kegiatan Bimtek Lifeskill di Desa Sungsang III berfokus pada budidaya ikan air tawar (ikan lele). Kegiatan ini sebagai upaya agar masyarakat dikawasan perairan (sungai musi) memiliki keahlian budidaya ikan guna menekan penyalahgunaan, peredaran gelap dan prevalensi penyalahguna narkoba. Materi Pelatihan Oleh Praktisi : Keunggulan Budidaya Ikan Lele Bioflok : Sistem budidaya ikan lele bioflok lebih unggul atas metode konvensional dengan klaim keuntungan yang lebih tinggi, meskipun memerlukan sedikit tambahan modal. Metode ini ternyata mampu meningkatkan jumlah panen, bahkan mencapai lima kali lipat lebih banyak. Peluang Bisnis Budidaya Ikan Lele Bioflok Beberapa negara yang menjadi destinasi ekspor termasuk Italia, Perancis, Jepang, dan Korea. Tingginya permintaan ini belum dapat sejalan dengan produksi yang ada, menciptakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Oleh karena itu, dengan segala keunggulan dari sistem bioflok, mampu membuat para peternak lele dapat meningkatkan omzet hingga 8 kali lipat. Cara Budidaya Ikan Lele Bioflok 1.Buat Kolam Bioflok Lele 2.Persiapan Kolam Setelah kolam bioflok lele terpasang dengan baik, Anda dapat mengisi kolam dengan air bersih hingga mencapai tinggi 80-100 cm. Selanjutnya, sebarkan pupuk dengan dosis yang tepat untuk persiapan kolam. Rekomendasi dari produk ini bisa menggunakan rekomendasi GDM SaMe Granule Bio Organic dan GDM Black Bos. Cara penggunaannya bisa dengan cara ini: 1.Isikan air hingga mencapai 75-80% dari volume kolam. Sebarkan 50 gram GDM SaMe Granule Bio Organic per meter persegi di seluruh kolam. 2. Masukkan 6 gram GDM Black BOS per meter kubik ke dalam ember kecil, lalu aduk hingga larut. 3. Ratakan larutan GDM Black BOS secara merata ke seluruh bagian air dalam kolam. 4. Biarkan air kolam tetap diam selama beberapa hari, kira-kira 7 hari, sebelum melakukan penaburan benih. Materi dan Praktek Pelatihan Budidaya Ikan Lele Hari Ke-2 oleh Instruktur Pelatihan (Persiapan Budidaya Ikan Sistem Bioflok). Isi air kolam dengan ketinggian air minimal 3/4% minimal 50% dari tinggi kolam sekitar 80 cm. Masukkan 5 tutup botol everlac ke dalam kolam dengan cara dilarutkan dengan air. Jika everlac sudah dirasa tercampur merata dalam kolam Selanjutnya tebarkan benih Ikan. Setelah selesai dilakukan proses tebar, ikan puasa/ tidak diberi makan minimal selama 12 jam. Jikalau proses tebar adalah pagi hari, maka saat sore hari diberikan 1 genggam saja untuk respon pakan. Setelah 24 jam , pemberian pakan diberikan sebanyak 3 genggam untuk pagi dan sore hari selama 3 hari berturut-turut. Jika pergerakan ikan sudah mulai aktif, pemberian pakan dimaksimalkan, apabila dalam waktu 7-10 menit pakannya masih banyak yang mengapung itu tandanya pemberian pakan terlalu banyak. Jadi, pemberian pakan selama 1 minggu kedepan adalah sebanyak 7 genggam, diberikan 2× sehari (pagi dan sore) 5.Meskipun ikan masih kelihatan kurang untuk makan atau masih ingin makan, tidak boleh ditambah agar percernaan ikan tidak terganggu serta agar metabolisme ikan bekerja secara normal terlebih dahulu. Materi dan Praktek Pelatihan Budidaya Ikan Lele Hari Ke-3 oleh Instruktur Pelatihan (Persiapan Budidaya Ikan Sistem Bioflok) : PEMELIHARAAN HARIAN : Materi dan Praktek Pelatihan Budidaya Ikan Lele Hari Ke-3 oleh Instruktur Pelatihan (Persiapan Budidaya Ikan Sistem Bioflok) : Setelah benih tebar tahap selanjutnya adalah pemeliharaan ikan. Pemberian pakan dilakukan 2-3 kali/ hari (pagi, petang dan malam hari) untuk lele di anjurkan 3 kali sehari sedangkan untuk nila (pagi,siang dan sore). Jumlah pemberian pakan di sebanyak 10% dari bobot total ikan atau untuk memudahkan dilakukan estimasi mengukur sampai ikan kenyang berdasarkan jumlah genggaman atau cangkir. Ukuran pakan disesuaikan dengan bukaan mulut ikan. Diamati tingkah laku ikan selama makan aktif atau tidak aktif. APLIKASI BIOFLOK Aplikasi bioflok dilakukan setelah 5-7 hari setelah penebaran. Kegiatan rutinitas pemberian pakan, yang harus diperhatikan adalah tidak berlebihan. Setiap minggu pemberian probiotik 40-50 gram/ bak. pemberian dolomit 40-50 gram/m3 hal ini agar pH stabil. dilakukan seminggu sekali bersamaan dengan pemberian probiotik. Setiap 3 hari sekali dilakukan pembuangan endapan bawah sebanyak 10-20% tergantung stok sumber air. Untuk nila wajib di dukung aerasi yang cukup, lele bisa dibiasakan tanpa aerasi.

#IndonesiaDrugFree #IndonesiaBersinar