1024×768 Normal 0 false false false /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:”Table Normal”; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:””; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;}Untuk menanggulangi masalah penyalahgunaan narkoba, BNN sudah banyak melakukan berbagai program, baik itu dari sisi pencegahan, pemberantasan, rehabilitasi dan juga pemberdayaan masyarakat, secara konsisten, terpadu dan sinergis, kata Kepala BNN Komjen Pol. Anang Iskandar, ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (12/4).Selanjutnya Mantan Gubernur Akpol Semarang ini, menjelaskan, bahwa keterlibatan seluruh elemen bangsa, dan juga masyarakat secara umum dalam upaya P4GN, semakin jelas, dengan telah dikeluarkannnya Instruksi Presiden No.12 Tahun 2011, Intinya adalah, presiden memerintahkan pada seluruh jajaran di Lembaga Pemerintah Kementerian, Non Kementerian, dan komponen masyarakat, untuk melaksanakan kegiatan pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, jelas Anang.Lalu, sebagai masyarakat, apa yang bisa dilakukan untuk melawan derasnya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba?Secara sederhana, kepedulian pada diri sendiri dan sesama harus ditingkatkan, Dari ruang lingkup terkecil yaitu keluarga, pengawasan kita pada anggota keluarga harus semakin ditingkatkan. Tak sedikit, keluarga yang baik-baik pun justru kecolongan, karena identifikasi penyalahgunaan narkoba sejak dini kurang diperhatikan, sehingga secara tiba-tiba ada anggota keluarga yang terkena penyalahgunaan narkoba, ujar Alumni Akpol tahun 1982 ini.Bagi pria kelahiran Mojokerto, Jawa Timur ini, pengawasan yang ketat, sudah mutlak dilakukan oleh setiap anggota keluarga. Artinya bukan hanya orang tua yang mengawasi anaknya, akan tetapi juga sebaliknya, Masih ingat kan kasus yang menimpa para selebritis, Doyok, Gogon, Derry, Polo, Ahmad Albar, dan juga Roy Marten. Semua nama tersebut adalah kepala keluarga, hal ini mengindikasikan bahwa penyalahgunaan narkoba ini bisa dilakukan juga oleh para orang tua, sehingga anak-anak mereka seharusnya melakukan pengawasan yang lebih maksimal, tandas jenderal bintang tiga ini.Bukan hanya di lingkungan keluarga, di lingkungan pendidikan pengawasan juga harus lebih ditingkatkan. Di beberapa sekolah, atau perguruan tinggi, pengawasan pada penyalahgunaan narkoba terus dimaksimalkan. Di perguruan tinggi seperti di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, membentuk pusat kajian penyalahgunaan narkoba. Universitas Trisakti juga telah membentuk satgas khusus yang anggotanya adalah mahasiswa itu sendiri yang bertugas untuk mensosialiasikan bahaya narkoba di lingkungan kampus. Begitu pun di Universitas Al Azhar. Sekelompok anak muda di kampus ini membentuk sebuah komunitas yang memegang misi untuk mengkampanyekan bahaya narkoba. Sementara itu, wujud yang paling konkret adalah, dengan pembentukan satgas anti narkoba yang terdiri dari dosen, karyawan, satpam, dan para mahasiswa di Universitas Pelita Harapan beberapa waktu lalu.Di lingkungan masyarakat perlu juga dibentuk komunitas-komunitas anti penyalahgunaan narkoba dengan menciptakan kampung-kampung bersih narkoba di seluruh Indonesia,Untuk menciptakan kampung bersih narkoba dan sekolah serta kampus bersih narkoba, kita akan menggelar adu kampung dan adu sekolah bersih narkoba di seluruh Indonesia dengan melibatkan berbagai elemen dan organisasi kemasyarakatan yang ada. Dengan terbentuknya kampung-kampung bersih narkoba, otomatis akan mempersempit ruang gerak para bandar dan menjaring para pecandu untuk bisa direhabilitasi, harap mantan Kadiv Humas Mabes Polri.Segala upaya yang positif dari berbagai komponen masyarakat, sudah sepatutnya diapresiasi dan didukung, sehingga upaya bersama melawan penyalahgunaan dan peredaran narkoba semakin maksimal, Jika seluruh komponen bangsa ini bersatu padu dan bergandengan tangan untuk menanggulangi masalah penyalahgunaan narkoba, maka bukan tidak mungkin, manifesto Indonesia Negeri Bebas Narkoba pada tahun 2015 nanti benar-benar terealisasi, pungkasnya.
Artikel
Bersama Perang Melawan Penyalahgunaan Narkoba
Terkini
-
KEPALA BNN RI TEGASKAN KOMITMEN PERANG MELAWAN NARKOBA UNTUK KEMANUSIAAN 28 Agu 2025
-
BNN RESMI TUTUP PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN 2025, CETAK SDM UNGGUL DAN BERINTEGRITAS 27 Agu 2025
-
RESMI JABAT KEPALA BNN RI, SUYUDI ARIO SETO HADIRI AGENDA PERDANA BERSAMA PRESIDEN PRABOWO 27 Agu 2025
-
KEPALA BNN RI TEGASKAN ARAH KEBIJAKAN DAN NILAI UTAMA DALAM MELAWAN NARKOBA 26 Agu 2025
-
PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO RESMI MELANTIK SUYUDI ARIO SETO SEBAGAI KEPALA BNN RI 25 Agu 2025
-
PERERAT HUBUNGAN BILATERAL, KEPALA BNN RI IKUTI PERAYAAN 60 TAHUN KEMERDEKAAN SINGAPURA 22 Agu 2025
-
Melawan Ancaman di Tengah Kemerdekaan: BNN Musnahkan 474 Kg Barang Bukti Narkotika dan Ungkap Kasus Narkoba pada Rokok Elektrik 22 Agu 2025
Populer
- SITA LEBIH DARI 500 KG NARKOTIKA DALAM SATU BULAN: BNN UNGKAP MODUS BARU PENYELUNDUPAN NARKOTIKA 30 Jul 2025
- KEPALA BNN RI BERIKAN ARAHAN KEPADA CPNS LULUSAN STIN 03 Agu 2025
- AKHIRI BENCHMARKING, QCADAAC FILIPINA AKUI STRATEGI P4GN INDONESIA LAYAK DICONTOH 03 Agu 2025
- HARI KETIGA BENCHMARKING, DELEGASI QCADAAC KUNJUNGI FASILITAS BNN DI LIDO 01 Agu 2025
- SINERGI BNN-BIN-LEMHANAS, PERKUAT INTELIJEN LAWAN SINDIKAT NARKOTIKA 31 Jul 2025
- PENYEMPURNAAN PERUBAHAN RUU NARKOTIKA, BNN SERAP ASPIRASI PENEGAK HUKUM DAN AKADEMISI DI JAMBI 04 Agu 2025
- BENCHMARKING QCADAAC: STRATEGI KOLABORASI PENCEGAHAN NARKOBA DI INDONESIA JADI INSPIRASI FILIPINA 31 Jul 2025