Baru-baru ini, United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC), mengeluarkan sinyal bahaya pada seluruh masyarakat di dunia, tentang geliat sindikat Narkoba yang selalu melakukan inovasi tanpa batas dalam menjalankan roda produksi Narkoba di seluruh jagad raya.Pada dasarnya, produksi Narkoba jenis Amphetamine Type Stimulant (ATS) seperti shabu dan ekstasi, tidak akan terjadi jika prekursornya tidak tersedia. Sesuai dengan aturan yang berlaku, khususnya di level internasional, transaksi jual beli bahan-bahan kimia yang masuk dalam kategori prekursor bukan menjadi perkara yang mudah. Jelas, PBB dan juga lembaga penegak hukum di seantero dunia ini, tidak memberikan ruang gerak bagi siapa pun untuk memperjual belikan prekursor.Nah, untuk mengatasi situasi seperti ini, tentu saja para sindikat akan terus mencari inovasi baru sehingga bisa berproduksi dengan cara apapun. Justice Tettey, seorang Kepala Unit Lab dan Iptek UNODC, mencurigai para produsen terus melakukan inovasi dengan cara merekayasa bahan-bahan kimia tertentu untuk mengganti prekursor yang sudah ada.Manuver ini sudah terendus mulai 2005. Pada saat itu, pengungkapan kasus Narkotika jenis ekstasi menunjukkkan tren yang menurun, secara global. Lima tahun kemudian, tren Narkoba mengalami perubahan dengan indikasi peningkatan peredaran kasus Narkoba terutama ekstasi.Hal ini bisa terjadi karena dalam kurun waktu tersebut, para produsen terus belajar, untuk meracik ekstasi dari bahan-bahan kimia lain (non-prekursor). Menurut Justice, hal yang paling mungkin dilakukan oleh sindikat dalam mengembangkan pabrik ekstasi atau shabu adalah dengan menggunakan bahan turunan dari prekursor utama, yang notabene bahan tersebut bisa dikonversikan ke bentuk prekursor utama kembali.Hal ini terungkap setelah beberapa pabrik gelap ekstasi di Belanda berhasil ditemukan. Saat itu, ekstasi yang beredar ternyata hanya mengandung sedikit MDMA, bahkan tidak mengandung sama sekali. Fakta yang terungkap adalah, sindikat produsen Narkoba ini menggunakan kimia lain untuk menggantikan prekursor yang sudah ada. (BK, disarikan dari rilis UNODC)
Berita Utama
Awas, Sindikat Olah Substitusi Prekursor untuk Produksi Narkoba
Terkini
-
BUPATI REJANG LEBONG SAMBANGI BNN, INISIASI PEMBENTUKAN BNNK 29 Mei 2025
-
TRIDARMA PERGURUAN TINGGI UNTUK INDONESIA BERSINAR: KOMITMEN SINERGIS BNN DAN UNIVERSITAS MH. THAMRIN 29 Mei 2025
-
Rapat Kerja dalam Rangka Sinergi Stakeholder pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Kepulauan Riau 28 Mei 2025
-
BNN GELAR DONOR DARAH RUTIN, WUJUD SOLIDARITAS KEMANUSIAAN 28 Mei 2025
-
WEBINAR “WORK LIFE BALANCE”: KELUARGA BAHAGIA, KINERJA MEROKET 28 Mei 2025
-
SAMBANGI BNN, PULUHAN MAHASISWA UI PELAJARI PENDEKATAN REHABILITASI SEBAGAI PEMUTUS RANTAI PEREDARAN GELAP NARKOTIKA 27 Mei 2025
-
DUA TON SABU DISITA, BNN RI-POLDA KEPRI-BEA DAN CUKAI-TNI AL GAGALKAN UPAYA PENYELUNDUPAN SABU TERBESAR SEPANJANG SEJARAH 26 Mei 2025
Populer
- Pengumuman Jadwal Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Pengadaan PPPK Formasi Tenaga Teknis dan Tenaga Kesehatan Tahap II Pada Titik Lokasi Ujian Mandiri BKN Badan Narkotika Nasional T.A. 2024 02 Mei 2025
- KEPALA BNN RI HADIRI GALA PREMIER SAYAP-SAYAP PATAH 2: OLIVIA 01 Mei 2025
- SESTAMA BNN RI HADIRI FORUM SEKRETARIS K/L: PERKUAT SINERGI PEMBERDAYAAN UMKM 08 Mei 2025
- BNN PAPARKAN STRATEGI 2025-2029, KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS SIAP DUKUNG PENANGANAN NARKOBA SEBAGAI BAGIAN DARI RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL 10 Mei 2025
- KEPALA BNN RI LANTIK 3 PEJABAT BARU DAN LEPAS 7 PEJABAT PURNA TUGAS 01 Mei 2025
- TEMUI WARGA KAMPUNG KIAPANG, KEPALA BNN RI: KEMISKINAN BUKAN ALASAN UNTUK MENJADI BAGIAN SINDIKAT KEJAHATAN NARKOBA 09 Mei 2025
- GEDUNG BARU BNNP RIAU, WUJUD KOMITMEN PEMPROV DUKUNG P4GN 06 Mei 2025