Wilayah Depok – Jawa Barat yang selama ini dikenal sebagai salah satu sentra pendidikan bagi para mahasiswa yang menuntut ilmu, ternyata cukup menyimpan kekhawatiran dalam hal perkembangan penyalahgunaan Narkoba. Tim Pusat Penelitian & Kesehatan Universitas Indonesia (Puslitkes-UI) yang diwakili oleh Subarkah, SKM, Mkes menyampaikan hasil penelitian yang dilakukan Puslitkes-UI dengan BNNK Depok pada November 2012 lalu. Dalam paparannya, Subarkah menjelaskan mengenai peta kerawanan tindak penyalahgunaan Narkoba di Kota Depok. Peta tersebut menunjukan Kecamatan Beji, menduduki urutan pertama tingkat kerawanan penyalahgunaan Narkoba, disusul oleh Kecamatan Sukmajaya dan Kecamatan Pancoran Mas diurutan ketiga. Demikian beberapa data penelitian yang didapat dari kegiatan Focus Group Discussion, hasil kerjasama Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat (PLRKM) BNN dengan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Depok, Rabu (3/7). Kegiatan yang diadakan di Duta Residen, Kec. Sukma Jaya, Kota Depok kali ini mengangkat tema Stop Narkoba, Narkoba Telah Memasuki Sendi-Sendi Bangsa.Mengambil sample kalangan pelajar sebagai responden yang umumnya rentan terhadap penyalahgunaan Narkoba, Tim Puslitkes-UI menemukan 6 dari 100 orang pelajar di Kota Depok pernah melakukan penyalahgunaan Narkoba (kategori coba pakai). 3 orang diantaranya masih teratur menggunakan Narkoba hingga saat ini (kategori teratur pakai). Adapun estimasi pelajar/mahasiswa kategori coba pakai ialah 6,8% dan 1,4% diantaranya masih menggunakan Narkoba hingga saat ini. Penyebab mereka menggunakan Narkoba pun beragam, kebanyakan dari mereka terpengaruh oleh lingkungan luar, rasa ingin tahu dan kurangnya perhatian dari keluarga. Hal tersebut membuktikan bahwa peran keluarga amat penting dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkoba. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya BNN untuk menyampaikan kepada masyarakat tentang besarnya peran dan tanggung jawab keluarga dalam mencegah dan menjaga para anggota keluarganya dari segala bentuk penyalahgunaan Narkoba. Berbeda dari FGD sebelumnya, FGD kali ini didominasi oleh masyarakat setempat yang cukup antusias mengikuti. Dalam sambutannya, Camat Sukmajaya Drs. Adhi Parayuda mengajak seluruh masyarakat Depok untuk turut berpartisipasi dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkoba di lingkungan masing-masing. Sebagai bentuk partisipasi, Kecamatan Sukmajaya melakukan upaya nyata untuk turut memberantas penyalahgunaan Narkoba di wilayahnya. Salah satunya adalah dengan membuka layanan klinik metadon yang terletak di Puskesmas Kecamatan Sukmajaya. Kepala Puskesmas Kecamatan Sukmajaya, dr. Wahyudin mengatakan Puskesmas Sukmajaya memiliki layanan terapi metadon yang diresmikan oleh Walikota Depok pada 1 Desember 2010 lalu dan mulai melakukan pelayanan pada 1 juli 2011. Klinik metadon ini memiliki dua orang dokter spesialis penanganan metadon, dua orang perawat dan dua orang apoteker. Semua tenaga kerja klinik telah menjalani pelatihan dan memiliki sertifikasi dari Kementerian Kesehatan. Pelayanan di Klinik metadon dilakukan setiap harinya termasuk hari libur dan hari raya. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengikuti terapi metadon di klinik ini, antara lain pasien berusia minimal 18 tahun, pasien merupakan pecandu narkotika jenis opiat dan telah menggunakan Narkotika minimal 12 bulan. Jika kurang dari 18 tahun akan dirujuk ke spesialis untuk menjalankan terapi lain. Kendala yang dihadapi Klinik Metadon Kecamatan Sukmajaya saat ini adalah belum adanya fasilitas kamar khusus bagi pasien. Secara teknis, penanganan terhadap pasien metadon berbeda dengan pasien pada umumnya. Harus ada ruang khusus bagi pasien untuk menjalani terapi metadon. Puskesmas Sukmajaya berharap BNN dapat memaksimalkan klinik yang merupakan satu-satunya klinik metadon yang ada di Kota Depok tersebut. Selain itu, beberapa LSM yang hadir turut menyampaikan kendala yang dihadapi seperti terbatasnya fasilitas terapi serta kurangnya dukungan dari masyarakat sekitar terhadap upaya yang dilakukan lembaga rehabilitasi dalam menangani pecandu Narkoba.
Berita Utama
6 Dari 100 Pelajar Kota Depok Pernah Mengonsumsi Narkoba
Terkini
-
PENGUMUMAN PENUNDAAN HASIL AKHIR SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA BNN T.A. 2025 16 Sep 2025
-
BNN DAN COLOMBO PLAN BEKALI 30 PEMUDA MENJADI “PREVENTION INFLUENCER” 16 Sep 2025
-
BNN DAN UNTAR SUSUN LANGKAH KOLABORATIF PERKUAT KAMPUS BERSINAR 16 Sep 2025
-
JALIN SINERGI DENGAN MEDIA, KEPALA BNN RI GELAR NGOPI BARENG WARTAWAN 16 Sep 2025
-
BNN GELAR SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN BNN TAHUN 2025 15 Sep 2025
-
OPERASI SENYAP BNN RI: 18 HARI, 11 TITIK, 11 JARINGAN RUNTUH 15 Sep 2025
-
KAPOLRI PIMPIN KORPS RAPORT: KEPALA BNN RI SUYUDI ARIO SETO RESMI SANDANG PANGKAT KOMJEN POL 13 Sep 2025
Populer
- Melawan Ancaman di Tengah Kemerdekaan: BNN Musnahkan 474 Kg Barang Bukti Narkotika dan Ungkap Kasus Narkoba pada Rokok Elektrik 22 Agu 2025
- PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO RESMI MELANTIK SUYUDI ARIO SETO SEBAGAI KEPALA BNN RI 25 Agu 2025
- PERERAT HUBUNGAN BILATERAL, KEPALA BNN RI IKUTI PERAYAAN 60 TAHUN KEMERDEKAAN SINGAPURA 22 Agu 2025
- BNN RESMI TUTUP PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN 2025, CETAK SDM UNGGUL DAN BERINTEGRITAS 27 Agu 2025
- RESMI JABAT KEPALA BNN RI, SUYUDI ARIO SETO HADIRI AGENDA PERDANA BERSAMA PRESIDEN PRABOWO 27 Agu 2025
- KEPALA BNN RI TEGASKAN KOMITMEN PERANG MELAWAN NARKOBA UNTUK KEMANUSIAAN 28 Agu 2025
- KEPALA BNN RI HADIRI PENUTUPAN P3N XXV TAHUN 2025 21 Agu 2025