#BNN#StopNarkoba#CegahNarkoba. BNN.GO.ID. Kegiatan Pemetaan Potensi Pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Kepulauan Riau, Rabu 24 Februari 2021
Hasil Pemetaan Potensi Kawasan Rawan :
1. Audiensi dgn Dinas Pariwisata dan Ekonomin Kreatif Kota Batam
Diterima Kabid Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wuryanta) dan Kasi Fasilitasi Ekonomi Kreatif (A.Miftakhuroziqin)
Kasi Monev menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan Pemetaan Potensi Pada Masyarakat Kwasan Rawan Narkoba. Tahun 2021 kawasan rawan di Kota Batam yang akan diintervensi adalah Tanjung Uma. Dengan situasi saat ini, dibutuhkan sinergi seluruh Kementerian/Lembaga dalam melakukan pembinaan. Dengan hasil pemetaan potensi di Tanjung Uma,akan diberikan Pelatihan Life Skill sebanyak 50 orang dan pelatihan budi daya jahe merah dengan menggandeng CSR Pt.Bintang Toedjoe. Untuk hasil pelatihan,produk yang dihasilkan akan dipasarkan melalui Toko Stop Narkoba dan untuk jahe merah pemasaran akan dibantu oleh PT.Bintang Toedjoe. Diharapkan pula melalui Dinas pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat juga membantu warga binaan melalui pemasaran dan promosi apabila ada kegiatan.
Kabid Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Dinas Parekraf akan mendukung BNN dalam pembinaan Tanjung Uma. Dalam membina masyarakat kawasan tersebut tidak lah mudah,oleh karena itu Dinas Parekraf siap berdampingan bersama-sama BNN. Dinas Parekraf akan berkoordinasi dengan pihak terkait dalam memasarkan produk warga binaan BNN nantinya dan melibatkan warga binaan BNN dalam kegiatan Parekraf. Desa Tanjung Uma sudah dicanangkan akan dijadikan Desa Wisata namun terkendala situasi dan kondisi yang sulit di sana. Mulai dari masyarakat, letak lokasi perkampungan dan kepemilikan lahan yang sempat terjadi keributan antara pemilik lahan dan masyarakat.
2.Audiensi dgn Dekranasda Kota Batam
Diterima oleh Pengurus Dekranasda Bidang Pengembangan Sumber Daya Kerajinan dan Produk (Sugeng Widigdo)
Kasi Monev menyampaikan rangkaian kegiatan tahun 2021 di Batam. Dimulai dengan pemetaan potensi agar tahu kearifan lokal uang dapat dimanfaatkan walaupun dengan anggaran terbatas tapi manfaatnya dapat di rasakan masyarakat secara berkelanjutan. Selain itu BNN akan memberikan pelatihan budi daya jahe merah bersinergi dengan PT.Bintang Toedje. BNN memiliki Toko Stop Narkoba sebagai sarana pemasaran produk warga binaan dan diharapkan Dekranasda dapat bersinergi dengan memberikan pelatihan lainnya dan pemasaran untuk produk warga binaan. Untuk Tanjung Uma memiliki potensi hasil laut,nantinya akan diberikan pelatihan pengolahan ikan laut ataupun hasil laut lainnya menjadi produk makanan atau snack.
Dekranasda
Pengurus Dekranasda Bidang Pengembangan Sumber Daya Kerajinan dan Produk (Sugeng Widigdo)
siap membackup baik pelatihan maupun pemasaran. Dari BI ada kurasi produk untuk menyeleksi produk yang akan dipasarkan melalui Dekranasda, nantinya hasil produk warga binaan BNN dapat diikutkan seleksi agar bisa dipasarkan dan memiliki nilai jual. Nanti akan dilihat dari produk warga binaan lemudian akan diklasifikasikan masuk ke kelas mana produk tersebut. Dekranasda juga ada grup bernama NUANSA, sehingga warga binaan memiliki informasi tentang produk mereka yang dipasarkan. Beberapa hasil produk masyarakat yang sudah ada seperti rajut, makanan dan snack,batik dan kerajinan dari kulit kerang. Memang dalam penanganan Narkoba membutuhkan kolaborasi banyak pihak, oleh karena itu Dekranasda siap membantu masyarakat kawasan rawan dengan memfasilitasi pelatihan dan pemasaran produk warga binaan kawasan rawan Narkoba karena untuk pelatihan tidak bisa hanya berhenti dipelatihan saja lemudian selesai,harus terus berlanjut hingga pemasaran berkelanjutan.
3. Audiensi dgn Politeknik Negeri Batam
Diterima oleh Vice Director for Student Affairs, Cooperation & Alumni (Dr. Muhammad Zaenuddin, S.Si.,M.Si)
Kasi monev menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan pemetaan Potensi dalam mengangkat kearifan lokal. Di Provinsi Kepulauan Riau terdapat 11 kawasan rawan dimana 6 diantaranya berada di Kota Batam,salah satunya adalah Tanjung Uma yang akan diintervensi. Selain itu BNN juga memiliki program Lingkungan Bersinar,salah satunya lingkungan pendidikan Bersinar. Dimana dimulai dengan adanya regulasi, dibuat satgas, Posko dan kegiatan yang berkaitan dengan P4GN. Untuk mengawali dapat dibuat MOU antara BNN dengan Politeknik Negeri Batam yang dapat lebih memudahkan dalam pelaksanaan program P4GN dalam mendukung program Perang terhadap Narkoba. Selanjutanya dibuatlah regulasi yang mengatur tentang penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba di lingkungan Kampus,membentuk satgas dengan melibatkan BEM, Posko pengaduan informasi tentang penyalahgunaan dan peredaran Narkoba dilanjutkan dengan rutin mengadakan kegiatan seperti tes urin bagi mahasiswa baru, mengadakan sosialisasi rutin bahaya Narkoba, menerapkan sanksi tegas bagi mahasiswa,dosen/pegawai yang terlibat penyalahgunaan dan peredaraan Narkoba, pemasangan spanduk himbauan bahaya Narkoba di kampus, bagi mahasiswa ataupun dosen/pegawai yang menjadi penyalahguna dapat diarahkan untuk rehabilitasi dengan berkoordinasi dengan BNNP ataupun BNNK.
Politeknik Negeri Batam
Vice Director For Student Affairs, Cooperation & Alumni (Dr. Muhammad Zaenuddin, S.Si.,M.Si
Politeknik Negeri Batam didirikan pada Tahun 2000 sebagai Politeknik swasta. Pada tahun 2010 di negerikan dan berubah nama menjadi Politeknik Negeri dengan mahasiswa berjumlah 6.000 orang. Berbicara tentang Narkoba sangat mengerikan karena dampak Narkoba sangat dirasakan dan berpengaruh pada individu. Dalam mendukung Program BNN dapat disinergikan dengan program kemahasiswaan melalui BEM, doaen yang memiliki program pengabdian pun dapat membantu program BNN di kawasan rawan dengan melakukan pendampingan bagi masyarakat di sana. Sebelumnya Pokiteknik pernah melakukan penelitian bersama kementerian pertahanan mengenai Illegal Trading di jalur-jalur tikus yang ada. Kemudian sebagai dukungan program BNN dalam mewujudkan lingkungan Bersinar, Politeknik akan berkoordinasi dengan BNNP nantinya supaya MOU dapat segera terlaksana dilanjutkan PKS dan akan dilaksanakan tahapan tahapan pelaksanaan seperti regulasi, membentuk satgas,posko dan kegiatan di kampus dengan melibatkan BEM. Politeknik juga akan berkoordinasi untuk tes urin rutin dan sosialiasi bagi mahasiswa,dosen dan pegawai di lingkungan Kampus karena selama ini politeknik belum melaksanakan tes urin rutin, sementara hanya untuk mahasiswa baru dengan tes mandiri. Pokiteknik akan selalu siap mendukung dan berkolaborasi dengan program-program yang dimiliki BNN demi menyelamatkan anak bangsa.
========================
# War on Drugs
# Hidup 100 persen
# sadar_sehat_produktif_bahagia