Memasuki hari ke dua Rapat Pembinaan Teknis bagi Satuan Kerja Pelaksana Program Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Pemberdayaan Alternatif Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN membahas terkait Implementasi Kerjasama Lintas Sektor Dalam Upaya Percepatan Pemulihan Kawasan Rawan Narkoba, Jumat (22/12).
Dalam paparannya, Direktur Pemberdayaan Alterntif BNN, Drs. Edi Swasono, M.M., menyampaikan bahwa permasalahan narkoba saat ini masih perlu penanganan dan juga perhatian khusus, termasuk di dalamnya pemulihan terhadap kawasan narkoba. Dalam penanganan daerah rawan narkoba harus dilakukan dengan responsif, komperhensif, tepat sasaran, terukur, efektif dan efisien.
“Oleh karena itu, hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman dan pembinaan program pemberdayaan masyarakat agar BNN Pusat dan BNN Provinsi sampai BNN Kabupaten/Kota memiliki persepsi yang sama,” ujarnya.
Strategi yang dapat dilakukan adalah melalui kerjasama Lintas sektor dalam membangun kemitraan strategis dan kolaboratif program dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah (Pemda), Badan Usaha Milik Negara /Daerah (BUMN/D) dan swasta. Selain itu, perubahan indikator dan variabel diperlukan dalam pengukuran kawasan rawan narkoba yang bertujuan untuk mengetahui situasi kerawanan yang sesungguhnya terjadi di suatu kawasan.
“Pemulihan kawasan rawan narkoba dapat berjalan optimal jika dilaksanakan secara sinergi antara BNN, BNNP dan BNNK dengan stakeholder dalam program, anggaran dan kegiatan keberhasilan kawasan narkoba bergantung pada pemanfaatan potensi unggulan yang ada di suatu kawasan dan kemampuan untuk membangun kemitraan strategis dengan Pemda, Kementerian/Lembaga, BUMN dan swasta,” tutup Direktur.
Biro Humas dan Protokol BNN RI
