Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat melalui Direktorat Pemberdayaan Alternatif menghadiri Rapat Persiapan RDP dengan Komisi III DPR RI yang dihadiri Direktur Pemberdayaan Alternatif (Brigjen Pol. Drs. Edi Swasono, M.M.)
BNN.GO.ID. Jakarta, 14 Januari 2023 Rapat dipimpin oleh Bapak Dr. Petrus R. Golose (Kepala BNN) untuk membahas Rapat Persiapan RDP dengan Komisi III DPR RI.
Adapun Pembahasan pada rapat persiapan RDP sebagai berikut:
1. Realisasi Anggaran BNN RI Tahun 2022
a. Perbandingan Realisasi Anggaran T.A. 2021 Rp. 1,41 T (98,19%) dan 2022 Rp. 1,69 T (98,04%) dengan serapan anggaran rupiah lebih tinggi;
b. Komposisi Realisasi Anggaran T.A. 2022 Berdasarkan Jenis Belanja : (1) Belanja Pegawai 98,55%; (2) Belanja Barang 97,28% dan (3) belanja Modal 99,70%
2. Capaian Kinerja:
a. Pencegahan:
– Desa Bersinar 588 Desa/Kelurahan (kenaikan sebanyak 242 desa/kelurahan dari tahun 2021)
– Ketahanan Diri Remaja Pengembangan Soft skills di SMP dan SMU sederajat Telah dikembangkan kemampuan sekolah untuk membentuk karakter anak didik anti narkoba di 34 SMP dan SMU sederajat yang ditindaklanjuti secara mandiri oleh sekolah kepada 4.590 siswa.
– Pembentukan Remaja Teman Sebaya Anti Narkotika: Telah dibentuk 1.730 remaja di 173 Kab/Kota, agar menjadi peer educator bagi sebayanya di dalam komunitasnya
– Edukasi, Kerja Sama, Dan Kampanye War On Drugs Secara Masif (Kampus Bersinar, Kampanye War on Drugs (Choral/Choir), international Smash on drugs, Integrasi Kurikulum P4GN dan Penyusunan Modul, Petunjuk Teknis, serta Bahan Ajar, Media Elektronik dll
– Pencegahan melalui deteksi dini tes urine Peserta 146.913 orang dengan 1.001 orang positif ditindaklanjuti dengan diarahkan untuk rehabilitasi
– Program GDAD di Aceh Besar, Bireuen, Gayo Lues, Kapuas Hulu dan Kutai kartanegara. Total Petani yang diberdayakan 590 orang Luas Lahan 520 Hektar (Jagung dan Kopi) serta penanaman tahun sebelumya telah Panen Kopi 30,5 Ton.
– Bimbingan Teknis Life Skill kepada Masyarakat Desa (Kawasan Tanaman terlarang) sebanyak 385 Orang.
– Sebanyak 689 Kawasan status Bahaya dan Waspada yang telah diturunkan dari semula berjumlah 8.691 (tahun 2021) menjadi 8.002 (tahun 2002).
b. Rehabilitasi
– Jumlah Klien Rehabilitasi sebanyak 31.868 Orang
– Penguatan Lembaga Rehabilitasi: 905 Lembaga, 850 Orang petugas rehab terlatih, 197 Orang petugas tersertifikasi, 307 Unit IBM, 2.119 Agen Pemulihan
c. Pemberantasan:
– Pengungkapan Kasus dan Jaringan: 851 Kasus, 1.350 Tersangka, 49 Jaringan Terungkap
– Barang Bukti: Sabu, Ganja, Ekstasi dan serbuk Ekstasi
– Pemusnahan Ladang Ganja 152,6 ton ganja basah pada 63,9 ha
– Jumlah Aset TPPU yang Disita Total Rp 33,82 Miliar (dari 17 Kasus dan 20 Orang Tersangka)
– Total 181 Kali Operasi Gabungan
– Upaya pencegahan peredaran: Kerjasama BNN dengan Lembaga Pemasyarakatan Razia Gabungan 33 Kali Kegiatan
d. Hukum dan Kerjasama
– Pelatihan Bersama
– Kerjasama Internasional
– Pertemuan Internasional
e. Rencana kerja BNN T.A 2023 (program prioritas, strategi pencapaian)
– Postur Anggaran : Alokasi Anggaran BNN Tahun 2023 Rp. 1,8 T naik sebesar Rp. 36.471.098.000 atau 2,02% dari Alokasi Anggaran Tahun 2022
– Prioritas Nasional:
1) Pendampingan Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba
2) Advokasi Program Ketahanan Keluarga Berbasis Sumber Daya Desa
3) Fasilitasi Program Alternative Development pada Kelompok Masyarakat di Kawasan Rawan Tanaman Terlarang
4) Advokasi Kebijakan Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba
5) Agen Pemulihan yang Dilatih Kompetensi Teknis Rehabilitasi
6) Lembaga Rehabilitasi Narkoba yang Memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM)
7) Unit Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) yang Operasional
8) Operasi Pemusnahan Titik Lokasi Lahan Tanaman Narkotika
9) SMP dan SMU Sederajat yang Memperoleh Pengembangan Soft Skill
10) Remaja Teman Sebaya Anti Narkotika yang Terbentuk
11) Laporan Analisis Dampak Pengembangan Soft Skill di SMP-SMU Sederajat – Pusat
12) Sistem Teknologi Puskoops Interdiksi
13) Pos Interdiksi Terpadu yang Operasional
14) Implementasi Aplikasi Elektronik Manajemen Penyidikan (e-MINDIK)
15) Prasarana Laboratorium Narkoba Daerah – Kab. Bangkalan
f. Sinergi Implementasi GDAD (Capaian luas lahan, petani, hasil panen serta Life skill)
g. Penanganan Kawasan Rawan Narkoba dengan penurunan sebanyak 689 Kawasan status Bahaya dan Waspada yang telah diturunkan dari semula berjumlah 8.691 (tahun 2021) menjadi 8.002 (tahun 2002).
h. Rencana PN 2023:
– Advokasi Kebijakan Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba dengan target 414 Lembaga dengan anggaran Rp. 43,5 M menyasar pada 4 lingkungan baik Pemerintah, Swasta (Dunia Usaha), Masyarakat dan Pendidikan dengan melakukan penguatan atas Ketahanan Keluarga, Ketahanan Masyarakat, Kelembagaan, Hukum dan Kewilayahan.
– Program Prioritas Nasional yang kedua yaitu Fasilitasi program alternative development pada kelompok masyarakat di Kawasan tanaman terlarang dengan target 16 kelompok masyarakat, anggaran Rp. 4,7 M lokasi pilot project di Kab. Aceh Besar, Bireuen, Gayo Lues dan Aceh Utara dengan pencanangan program Grand Design Alternative Development (GDAD)
3. Tindaklanjut :
– Rapat Lanjutan Hari Senin, 16 Januari 2023 di Ruang Rapat (Lt 7) BNN yang diikuti oleh Para Deputi dan Direktur.
– Masing-masing Satker menyiapkan data dukung untuk backup atas pertanyaan2 Komisi III DPR RI .
#War on Drugs
#speed up never let up