Skip to main content
Berita SatkerBidang Pemberdayaan MasyarakatFoto

Raker Sinergi Stakeholder pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Riau

Oleh 20 Jun 2025Juni 27th, 2025Tidak ada komentar
Raker Sinergi Stakeholder pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Riau
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 
Raker Sinergi Stakeholder pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Riau

Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN melalui Direktorat Pemberdayaan Alternatif laksanakan Raker Sinergi Stakeholder pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Riau pada tanggal, 19 Juni 2025 dalam rangka Pelaksanaan Bimtek life skill di Kawasan Rawan Narkoba.

BNN.GO.ID_ Pekanbaru, 19 Juni 2025. Kegiatan Raker Sinergi Stakeholder pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Riau dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Juni 2025 di Aula Kecamatan Pekanbaru Kota. Kegiatan di buka oleh Kepala BNNK Pekanbaru Kota dan dilanjutkan dengan paparan tentang bahaya narkoba dan upaya penanganannya. Dalam materi yang disampaikan oleh Kepala BNNK Pekanbaru memberikan informasi kondisi terkini kejahatan narkoba yang telah terjadi baik secara global, regional maupun nasional. Adapun wilayah pekanbaru kota termasuk kedalam wilayah nasional yang telah terpapar dan terancam penyalahgunaan narkoba. Selain itu upaya preventif dan represif telah dilakukan oleh BNNK Pekanbaru. Sosialisasi dan tes urin menjadi salah satu kegiatan prioritas yang sedang digencarkan oleh pihak BNNK Pekanbaru. Materi selanjutnya dipaparkan oleh Dinas Koperasi dan UMKM selaku Narasumber dalam kegiatan Raker. Diketahui bahwa telah terdapat koperasi di wilayah Pekanbaru sebanyak 1.158 Unit ( Aktif 503, Tidak Aktif 339 dan dibubarkan 316) Koperasi Merah Putih di 83 Kelurahan, Koperasi Simpan Pinjam 61 Unit, Koperasi Syariah 57 Unit. Selain itu UMKM Thn 2023 = 26.648 UMKM dan Akhir 2024 = 27.869 UMKM dengan berbagai bidang seperti Kuliner, ekraf, Jasa, fashion dan bidang lainnya. Dengan terbentuknya koperasi merah putih yang diinisiasi oleh Presiden RI untuk setiap kelurahan melalui Dinas Koperasi dan UMKM, menjadi peluang positif bagi masyarakat dalam mengembangkan usaha. Materi ketiga disampaikan oleh Katim 1 (satu) Pemberdayaan Alternatif BNN. Penyampaian materi meliputi : Moral Standing Kepala BNN dalam permasalahan narkoba, Informasi Terkait kondisi terkini dari permasalahan narkoba secara geografis, demografi maupun kondisi pasar narkoba, situasi golden triangle, definisi Kawasan rawan narkoba, penjelasan program pemberdayaan alternatif, Katim dayatif juga menyampaikan pentingnya sinergitas dari stakeholder terkait dalam penanganan permasalahan narkoba (K/L, Dunia Usaha, Akademisi, LSM, dan Masyarakat), dan terakhir penyampaian sukses story dari binaan pemberdayaan alternatif yang berhasil. Sesi selanjutnya yaitu sesi diskusi yang dimoderatori oleh Bapak Ilham Akbar dari Kesbangpol. Dalam sesi diskusi ada beberapa pertanyaan dari peserta raker diantaranya pertanyaan mengenai program BNN yang telah dilaksanakan untuk penanganan masalah narkoba di wilayah pekanbaru, dan pertanyaan mengenai alur proses pengajuan dana koperasi untuk pendirian usaha bagi masyarakat pekanbaru yang ditanyakan oleh ibu rini dari kelompok masyarakat tanah datar. Kepala BNNK Pekanbaru merespon pertanyaan terkait programprogram yang telah dilakukan oleh BNNK Pekanbaru antara lain program preventif berupa sosialisasi dan tes urin di sekolah-sekolah dan perusahaan pertamina. Selain itu BNNK Pekanbaru menindak lanjuti pengaduan dari masyarakat terkait kejahatan narkoba. Dinas Koperasi dan UMKM memberikan penjelasan terkait proses pengajuan dana dukungan untuk pendirian usaha yang dapat dilakukan dengan mengajukan proposal kepada Dinas koperasi dan UMKM untuk dapat ditindak lanjuti. Pada sesi diskusi perwakilan dari LKP Pekanbaru Hospitality institute sharing mengenai dukungan pelatihan dan penyaluran tenaga kerja yang telah dilakukan oleh LKP tersebut. Berdasarkan informasi yang telah diberikan oleh perwakilan dari LKP pekanbaru hospitality institute saat ini LKP telah berhasil membantu banyak masyarakat untuk memberikan lapangan kerja. Dengan menitipkan user kepada perhotelan yang ada di Malaysia untuk dilatih dan melanjutkan profesi sebagai pekerja di Hotel Malaysia dengan memperoleh salary yang cukup besar sekitar 7 s.d 8 juta per bulan. LKP ini bekerja sama pada kementrian Pendidikan dan dinas tenaga kerja serta bermitra dengan perhotelan di luar negeri. Diketahui bahwa kota pekanbaru merupakan salah satu locus yang rentan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba terdapat beberapa titik yang menjadi daerah rawan narkoba seperti Tanah Datar, Kampung Dalam dan Laksamana.

Baca juga:  Pengumuman Seleksi Terbuka Jabatan Tinggi Pratama Kepala Pusat Laboratorium Narkotika BNN T.A. 2024

Raker Sinergi Stakeholder pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Riau

Raker Sinergi Stakeholder pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Riau

Raker Sinergi Stakeholder pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Riau

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel