Kepala BNN Drs. Anang Iskandar, SH, MH meresmikan penggunaan poli rehabilitasi Narkoba di Rumah Sakit (RS) H.A. Djunaid – Pekalongan, Sabtu (15/6). Kegiatan ini merupakan salah satu kontribusi nyata komponen masyarakat, khususnya pihak rumah sakit swasta, dalam mendukung rehabilitasi bagi penyalahguna Narkoba. Menyikapi jumlah penyalah guna Narkoba yang ada saat ini kita dihadapkan pada satu permasalahan baru, yakni mengenai jumlah dan kapasitas panti rehabilitasi yang tersedia. Hasil penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama dengan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia tahun 2011 menyimpulkan bahwa prevalensi penyalah guna Narkoba di Indonesia saat ini sebesar 2,2%. Dengan kata lain diperkirakan terdapat 3,7 sampai dengan 4,7 juta penduduk Indonesia berusia 10-59 tahun yang merupakan pengguna Narkoba (data BPS tahun 2010 penduduk Indonesia berusia 10-59 tahun berjumlah 173.603.397 orang).Data BNN menyebutkan dari jumlah dari jumlah ± 4 juta tersebut baru sekitar 18.000 atau 0,47% penyalah guna yang berkesempatan mendapatkan layanan rehabilitasi. Kondisi ini terjadi karena keterbatasan panti rehabilitasi yang tersedia serta masih adanya keengganan para pecandu Narkoba atau keluarganya untuk melaporkan diri ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL). Tiap harinya diprediksi 40 orang meninggal sia-sia akibat penyalahgunaan Narkoba. Data penelitian juga menyebutkan bahwa kerugian ekonomi akibat penyalahgunaan Narkoba mencapai Rp. 41 Triliun pertahun, terdiri dari biaya ekonomi dan sosial. Selain itu saat ini juga telah ditemukan 251 jenis Narkoba baru yang beredar di dunia. Di Indonesia sendiri ditengarai ada 14 jenis Narkoba baru yang sudah teridentifikasi.Untuk cakupan wilayah dunia, menurut World Drug Report 2012 yang dikeluarkan oleh United Nation Office on Drug and Crime (UNODC), pada tahun 2010 diperkirakan terdapat 153 – 300 juta penduduk dunia berusia 15 – 64 tahun yang mengkonsumsi Narkoba dalam setahun dan hampir 200.000 orang meninggal dunia akibat penyalahgunaan Narkoba setiap tahunnya. Data dari Jurnal P4GN Tahun 2011 juga menyebutkan bahwa prevalensi jumlah penyalahguna Narkoba di Jawa Tengah sebesar 1,9% atau sekitar 428.000 orang.Oleh karenanya sebagai salah satu bentuk kepedulian komponen masyarakat, pada hari ini Rumah Sakit (RS) HA. Djuinaid – Pekalongan meresmikan penggunaan sebagian fasilitasnya untuk dijadikan Poli Rehabilitasi Narkoba. Terbentuknya layanan poli rehabilitasi ini sendiri merupakan salah satu implementasi dari penandatanganan nota kesepahaman BNN dengan lembaga-lembaga rehabilitasi adiksi masyarakat pada tanggal 17 Mei 2013 lalu.Dalam pelaksanaannya, BNN akan memberikan dukungan berupa tes urine dan obat-obatan kepada 40 pasien yang terdaftar di poli rehabilitasi narkoba RS HA. Djunaid di tahun 2013 ini. BNN juga akan berikan bimbingan teknis dan pelatihan detoksifikasi bagi para petugas yang mengawaki. Sebagai gambaran, di tahun 2013 ini Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat Deputi Bidang Rehabilitasi BNN menargetkan untuk dapat memberikan dukungan terhadap 400 pecandu Narkoba yang ada di berbagai rumah sakit atau klinik swasta.Poli rehabilitasi Narkoba RS HA Djunaid saat ini diawaki oleh 1 orang psikiater, 1 orang psikolog, 2 dokter umum, 2 perawat, dan beberapa tenaga administrasi. Metode yang digunakan adalah rawat jalan 3 bulan setelah sebelumnya pasien menjalani detoksifikasi selama 7 hari. Selain itu RS Djunaid juga memiliki layanan laboratorium, poli kandungan, poli penyakit dalam, poli penyakit paru, dan sebagainya, sehingga pasien Narkoba yang memiliki dampak ikutan dapat diperiksa secara lebih intensif di poli tersebut.Rangkaian acara diawali dengan talkshow bertemakan Generasi Sehat Tanpa Narkoba, menghadirkan narasumber Drs. Anang Iskandar, SH, MH (Kepala BNN), Dr. H. Alfitra Salam, APU (Deputi Bidang Kepemudaan Kemenpora), dan H. Alf Arslan Djunaid, SE (Wakil Bupati Pekalongan). Acara ini diikuti oleh perwakilan muspida setempat maupun berbagai komponen masyarakat dan akademisi. Setelah acara talkshow dilanjutkan dengan peresmian beroperasinya Poli Rehabilitasi Narkoba RS HA. Djunaid yang ditandai dengan penyerahan dokumen oleh Kepala BNN kepada pihak rumah sakit. Acara berlanjut ke gedung BNNP Jawa Tengah pada siang harinya. Disini Kepala BNN melakukan tatap muka sekaligus bersilaturahmi dengan para personel BNNP dan beberapa BNNK yang berada di wilayah Jawa Tengah, seperti Purbalingga, Cilacap, Kendal, dan Batang.Dengan adanya peran serta komponen masyarakat melalui dukungan layanan rehabilitasi, diharapkan dapat memininalisir jumlah penyalahguna Narkoba saat ini demi mewujudkan semangat Indonesia Bebas Narkoba Tahun 2015
Berita Utama
Poli Rehabilitasi Narkoba Rumah Sakit H.A. Djunaid Resmi Beroperasi
Terkini
-
BNN TERIMA PENGHARGAAN OPSI KEMENPANRB ATAS INOVASI LAYANAN REHABILITASI PADA KELOMPOK RENTAN 15 Des 2025 -
LANTIK 13 PEJABAT TINGGI PRATAMA, KEPALA BNN RI: TEKANKAN PENTINGNYA SOLIDITAS DAN INTEGRITAS DALAM WAR ON DRUGS FOR HUMANITY 15 Des 2025 -
HADIRI PERESMIAN MASJID JAMI AR RIDWAN, KEPALA BNN RI PERKUAT SINERGI KEBANGSAAN 14 Des 2025 -
BNN PERKUAT KAPASITAS PEMBERDAYAAN EKONOMI DI KAWASAN RAWAN NARKOBA 12 Des 2025 -
BNN RILIS HASIL IKM 2025: KEPUASAN MASYARAKAT MENINGKAT 11 Des 2025 -
BNN OPTIMALKAN ASESMEN TERPADU UNTUK PENANGANAN HUMANIS PECANDU NARKOTIKA 11 Des 2025 -
PENGUKURAN IKR 2025: BNN PERKUAT STANDAR DAN KAPABILITAS LEMBAGA REHABILITASI 11 Des 2025
Populer
- HASIL AKHIR SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA BNN T.A. 2025 27 Nov 2025

- BNN RI OPERASI GABUNGAN DI BERLAN JAKARTA TIMUR: AMANKAN 24 ORANG, SALAH SATUNYA SEORANG BANDAR 26 Nov 2025

- HASIL SELEKSI KOMPETENSI MANAJERIAL DAN SOSIAL KULTURAL (ASSESMENT CENTER)DALAM RANGKA SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA INSPEKTUR UTAMA BNN T.A. 2025 26 Nov 2025

- KEPALA BNN RI RAIH PENGHARGAAN PADA DETIKCOM AWARDS 2025 26 Nov 2025

- PEDULI SEMERU, BNN SALURKAN BANTUAN KEMANUSIAAN KE LUMAJANG 26 Nov 2025

- BNN–BAIS TNI BERHASIL AMANKAN BURONAN INTERNASIONAL DEWI ASTUTIK DI KAMBOJA 03 Des 2025

- PERKUAT KETAHANAN DI KAWASAN RENTAN, MASYARAKAT KAMPUNG PERMATA DIBEKALI KETERAMPILAN BERNILAI EKONOMI 26 Nov 2025
