Angka penyalahgunaan narkoba khususnya di DKI Jakarta sangat tinggi. Menurut data BNN, jumlah penyalahguna narkoba di Jakarta telah menyentuh 491.848 jiwa. Menanggapi situasi ini, dibutuhkan upaya yang serius guna menanggulangi permasalahan narkoba di ibu kota ini, yaitu melalui rehabilitasi dan penegakkan hukum secara proporsional. Sebelum rehabilitasi ini diberikan, ada sebuah tahapan penting yang harus dijalani, yaitu asesmen terhadap penyalahguna narkoba agar rencara rehabilitasi itu sendiri tepat sasaran.Menyikapi urgensi rehabilitasi penyalahguna narkoba, Gubernur DKI, Joko Widodo menunjukkan komitmen yang sangat tinggi. Beberapa waktu lalu, BNN bersama dengan Pemprov DKI telah melakukan pertemuan yang serius tentang pentingnya peran puskesmas dan rumah sakit di DKI untuk merehabilitasi penyalahguna narkoba. Selanjutnya, BNN dan Pemprov DKI juga telah menggelar kegiatan tak kalah konkretnya yaitu pengobatan masal bagi penyalahguna narkoba.Namun penanganan masalah narkoba tidak boleh berhenti sampai di situ. Perlu upaya yang lebih agresif dan dinamis serta masif dalam upaya rehabilitasi. Karena itulah,BNN bersama dengan Pemprov DKI terus mengembangkan sejumlah upaya yang lebih serius dalam rangka mengimplementasikan pelayanan rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba.Sebagai langkah maju, BNN dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta sepakat untuk bersinergi menjalankan program rehabilitasi melalui RSKD Duren Sawit, yang didukung dengan lima puskesmas satelit yaitu Puskesmas Cempaka Putih, Cilincing, Pesanggrahan, Grogol Petamburan, dan Kramat Jati.Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah BNN, Ida Oetari Purnamasasi, mengatakan RSKD Duren Sawit telah memiliki kesiapan untuk menjalankan rehabilitasi rawat inap dan rawat jalan, sementara lima puskesmas satelit dinilai mampu melayani rehabilitasi rawat jalan.Untuk menjalankan program rehabilitasi, diperlukancapacity buildingterhadap petugas yang melayani penyalahguna narkoba. Salah satu kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki adalah asesmen. Karena itulah pada hari ini BNN melatih para petugas Rumah Sakit Duren Sawit, dan lima puskesmas tersebut agar mereka lebih terampil dalam melaksanakan tugasnya, kata Direktur PLRIP di sela-sela kegiatan Peningkatan Kemampuan Asesmen dan Rencana Terapi Bagi Petugas Rehabilitasi di Provinsi DKI Jakarta, di gedung Dinas Kesehatan Provinsi DKI, Senin (29/7).Meski singkat, dalam empat hari mereka akan diberikan pengetahuan mengenai asesmen secara lebih kompleks, dan rencana terapi bagi penyalahguna narkoba sesuai dengan standar yang ada, imbuhnya.Pelatihan asesmen sangat penting, karena merupakan salah satu bagian penting dalam rangkaian rehabilitasi bagi pecandu atau penyalahguna narkoba. Proses asesmen yang terdiri dari wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan psikis terhadap penyalahguna narkoba akan menentukan rencana terapi rehabilitasi yang akan dijalani oleh penyalahguna narkoba.Pada pelaksanaannya nanti di lapangan, para petugas asesmen akan menghadapi penyalahguna narkoba yang berasal dari hasil tangkapan (compulsory), dan penyalahguna narkoba yang datang secara sukarela (voluntary). Masing-masing penanganannya tentu saja berbeda dan menghadirkan tantangan yang menuntut kerja keras.Direktur PLRIP mengatakan saat ini banyak penyalahguna narkoba yang ditangkap oleh aparat kepolisian. Dengan spirit UU No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika, para penyidik diharapkan dapat menerapkan langkah yang proporsional, artinya melakukan asesmen terhadap para penyalahguna narkoba yang tertangkap, untuk mengetahui kondisi si penyalahguna narkoba secara mendetil.Menghadapi tantangan ke depan yang kian berat dalam konteks asesmen, Ida Oetari mengungkapkan bahwa pelatihan dalam bidang asesmen ini harus terus dilakukan, sehingga para pelaksana di lapangan dapat memiliki kesiapan mental, dan keterampilan yang lebih maksimal.Kemampuan asesmen harus selalu dikembangkan, artinya para petugas harus menjalani serangkaian pelatihan lanjutan agar memiliki keterampilan dalam menghadapi penyalahguna, pungkas Ida.
Berita Utama
Petugas Rumah Sakit dan Puskesmas Dibekali Pengetahuan Asesmen Oleh BNN
Terkini
-
Bimbingan Teknis Life Skill Bagi Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Sulawesi Selatan 23 Mei 2025
-
TRANSFORMASI DIGITAL PENGELOLAAN ARSIP: BNN MUSNAHKAN ARSIP INAKTIF 23 Mei 2025
-
BNN TINGKATKAN PROFESIONALISME KONSELOR ADIKSI LEWAT UJI SERTIFIKASI 22 Mei 2025
-
BNN DAN TP PKK PUSAT BERSINERGI MEMBANGUN KELUARGA TANGGUH BERSINAR 22 Mei 2025
-
BNN SUSUN RENSTRA 2025-2029, TARGETKAN PENURUNAN ANGKA PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA SECARA NASIONAL 21 Mei 2025
-
JALANKAN INSTRUKSI PRESIDEN, APARAT PENEGAK HUKUM BERSINERGI MUSNAHKAN ± 1,9 TON NARKOTIKA 21 Mei 2025
-
BNN DUKUNG PENGUATAN NILAI PANCASILA MELALUI SARASEHAN KEBANGSAAN 21 Mei 2025
Populer
- BNN TERIMA HIBAH TANAH SELUAS 10.000 M2 DI SUMATERA BARAT UNTUK FASILTAS LAYANAN P4GN 29 Apr 2025
- OPERASI PERTAMA DI TAHUN 2025, BNN MUSNAHKAN 12 TON GANJA DI ACEH BESAR 24 Apr 2025
- Pengumuman Jadwal Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Pengadaan PPPK Formasi Tenaga Teknis dan Tenaga Kesehatan Tahap II Pada Titik Lokasi Ujian Mandiri BKN Badan Narkotika Nasional T.A. 2024 02 Mei 2025
- KEPALA BNN RI HADIRI GALA PREMIER SAYAP-SAYAP PATAH 2: OLIVIA 01 Mei 2025
- DUKUNG RUU STATISTIK, BNN SAMPAIKAN BEBERAPA USULAN DALAM RDP BERSAMA BALEG DPR RI 29 Apr 2025
- PERKUAT KEWENANGAN DAN PERAN KELEMBAGAAN, BNN BAHAS REVISI UU NARKOTIKA 29 Apr 2025
- KEPALA BNN RI LANTIK 3 PEJABAT BARU DAN LEPAS 7 PEJABAT PURNA TUGAS 01 Mei 2025