Skip to main content
Berita Utama

Persatuan Wanita Kristen Indonesia Komitmen Dukung Rehabilitasi

Oleh 21 Mei 2013Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Gerakan rehabilitasi secara masif terus mendapatkan respon yang positif dari berbagai elemen masyarakat. Kini giliran para tokoh wanita Kristen yang tergabung dalam Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI), yang serius mendukung Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melaksanakan rehabilitasi.Pendeta Martha, salah seorang anggota PWKI mengatakan pihaknya sangat mendukung program pemerintah dalam konteks pemulihan para penyalahguna narkoba sesuai dengan potensi dan kapasitas yang ada.Menurut Pendeta Martha, penyalahguna narkoba itu jangan dijauhi tapi harus didampingi dan diarahkan untuk rehabilitasi. Karena mereka termasuk dalam golongan orang yang sedang berseteru dengan Tuhan, dan langkah yang paling mulia adalah mendamaikan dirinya dengan Tuhan dengan memberikan pemahaman dan pencerahan agar sadar untuk menjalani rehabilitasi, ujar Pendeta Martha, di sela-sela kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Stop Mengonsumsi Narkoba, Narkoba Telah Mengancam Sendi-Sendi Kehidupan Bangsa di Gedung Citra Kasih, Pasar Minggu, Selasa (21/5).Dalam rangka melengkapi pemahaman dan ketajaman pengetahuan anggota PWKI dalam melaksanakan tugas mulianya dalam bidang rehabilitasi, BNN memfasilitasi anggota PWKI melalui kegiatan FGD, dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dalam bidang penanganan adiksi.Dr Esther Utomo, salah seorang narasumber dalam FGD mengatakan, para pelaksana di lapangan terlebih dahulu harus memahami permasalahan narkoba dari mulai pengenalan jenis narkoba hingga dampak yang ditimbulkannya, sehingga mereka dapat mengerti betul apa yang harus dilakukan dalam mendukung rehabilitasi. Ia menambahkan, hal terpenting yang harus dikuasai adalah kemampuan dalam bidang konseling dan pendampingan terhadap penyalahguna narkoba. Dengan pemahaman tersebut diharapkan nantinya mereka paham tentang langkah apa yang akan diambil dalam rangka menghadapi penyalahguna narkoba, ungkap Dr Esther.Dalam konteks dukungan program rehabilitasi, semua orang bisa memberikan peran yang penting, termasuk PWKI. Sesuai dengan kapasitasnya, PWKI dapat memberikan sosialisasi yang lebih lengkap dan komprehensif tentang hal-hal yang berkaitan dengan program rehabilitasi kepada keluarga-keluarga di kalangan umat Kristiani.Selanjutnya, PWKI juga dapat melakukan penjangkauan atau pendampingan terhadap korban penyalahguna narkoba agar mereka berkenan untuk direhab. Diharapkan, para pelaksana nantinya dapat memberikan pemahaman pada masyarakat tentang pentingnya membawa para penyalahguna narkoba untuk melaporkan diri ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) sehingga nanti ditangani dengan cara rehabilitasi.Hal yang harus dilakukan tidak hanya semata-mata penyuluhan, tapi harus jemput bola dan berikan pemahaman kepada para penyalahguna narkoba untuk pulih dari kebiasaan mengonsumsi narkoba, ungkap Dr Esther.Sementara itu, Maria Majid, seorang tokoh senior dalam penanganan penyalahguna narkoba, mengharapkan agar para wanita Kristen memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung program rehabilitasi.Tugas mulia ini harus dilakukan dengan sepenuh hati dan penuh dengan komitmen, karena kita kaum wanita yang notabene juga kaum ibu yang memiliki peran penting untuk menyelamatkan dan melindungi keluarga dari ancaman penyalahgunaan narkoba, ungkap Maria.Deputi Rehabilitasi BNN, Dr Kusman Suriakusumah menilai PWKI potensial untuk mendukung BNN dalam rangka melaksanakan program rehabilitasi. Ia merekomendasikan PWKI untuk dapat menampung para penyalahguna narkoba kemudian melakukan asesmen pada mereka. Asesmen merupakan langkah pemeriksaan pada penyalahguna narkoba yang hasilnya dapat merekomendasikan jenis rehabilitasi seperti apa terhadap penyalahguna narkoba. Asesmen adalah salah satu bagian penting dalam rangkaian rehabilitasi bagi pecandu atau penyalahguna narkoba. Proses Asesmen yang terdiri dari wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan psikis terhadap penyalahguna narkoba akan menentukan rencana terapi rehabilitasi yang akan dijalani oleh penyalahguna narkoba.Dr Kusman menegaskan, tugas mulia ini harus dimulai dari rasa empati pada penyalahguna narkoba. Menyambung hal ini, Pendeta Martha mengatakan bahwa dalam upaya pendampingan dengan penyalahguna narkoba dengan penuh empati dan kesungguhan, Tuhan akan selalu memberikan bimbingan pada pelaksana pendampingan. Sesuai dengan pengalamannya menjadi pendamping penyalahguna narkoba, Pendeta Martha seringkali merasakan ada suara Tuhan yang selalu mengarahkan dirinya untuk selalu mendekat dan membina penyalahguna narkoba dan keluarganya. Hasilnya, ia bersama dengan ibunda si penyalahguna narkoba berhasil meyakinkan anaknya untuk menjalani rehabilitasi hingga anak tersebut pulih dan bertahun-tahun tidak lagi menggunakan narkoba.Usai kegiatan FGD ini, Pendeta Martha berkomitmen untuk terus menggalang umat Kristiani di berbagai gereja untuk lebih proaktif dalam mensosialisasikan pentingnya penyalahguna narkoba untuk menjalani rehabilitasi.

Baca juga:  Pameran Pemberdayaan Alternatif dalam rangka Forum IDEC di Bali

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel