Secara letak geografis, Kota Bukittinggi menjadi persimpangan jalur transportasi antara Kota Medan, Kota Padang dan Kota Pekanbaru. Hal ini menjadikan Kota Bukittinggi sebagai wilayah perlintasan yang rawan penyelundupan narkotika di kawasan lintas Sumatera.
Hal tersebut disampaikan Wakil Walikota Bukittinggi, M. Marfendi, saat menyambut kedatangan Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Petrus Reinhard Golose, dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Provinsi Sumatera Barat.
“Kota Bukittinggi ini kecil tetapi namanya begitu besar. Ini menjadi beban mental bagi kami untuk menjaganya dari penyalahgunaan narkoba”, ujar M. Marfendi saat menyambut kedatangan Kepala BNN RI di Rumah Dinas Kantor Walikota Bukittinggi, Jumat (11/2).
Dengan luas 25 km2, Kota Bukittinggi menjadi tujuan wisata favorit karena dikenal dengan keindahan alamnya. Memiliki daya tarik yang besar bagi wisatawan, sudah selayaknya BNN RI memiliki perwakilan Kota di kawasan Bukittinggi. Hal ini yang mendorong Pemerintah Kota Bukittinggi untuk melakukan percepatan pembentukan BNN Kota Bukittinggi.
Senada dengan apa yang disampaikan Wakil Walikota Bukittinggi, Kepala BNN RI, menyambut baik upaya yang tengah dilakukan Pemerintah Kota Bukittinggi untuk segera membentuk BNNK di wilayahnya.
“Saya amat sangat terkesan atas sambutan yang diberikan Pemkot Bukittinggi. Semoga dengan adanya pertemuan ini, pembentukan BNN Kota Bukittinggi akan segera terealisasi”, ujar kepala BNN RI.
Kehadiran Petrus Reinhard Golose di Kantor Walikota Bukittinggi menutup rangkaian kegiatan Kunjungan Kerja Kepala BNN RI di Provinsi Sumatera Barat. Dengan adanya Kunjungan Kerja ini, Kepala BNN RI berharap segala yang tengah diupayakan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah maupun Pemerintah kota yang bersinergi dengan BNN Provinsi Sumatera Barat dapat segera terealisasi. (VDY)
Biro Humas dan Protokol BNN RI
