Skip to main content
Berita SatkerBidang Pemberdayaan MasyarakatFoto

Pemberdayaan Alternatif melalui Pengembangan Wirausaha bagi Masyarakat Perkotaan pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi DKI Jakarta

Oleh 24 Nov 2022November 27th, 2022Tidak ada komentar
Pemberdayaan Alternatif melalui Pengembangan Wirausaha bagi Masyarakat Perkotaan pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi DKI Jakarta
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Pemberdayaan Alternatif melalui Pengembangan Wirausaha bagi Masyarakat Perkotaan pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi DKI JakartaBNN MELALUI DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT  BERIKAN PELATIHAN KULINER DI KAWASAN RAWAN NARKOBA YANG BERKATEGORI BAHAYA DI KELURAHAN PEJATEN TIMUR, KOTA JAKARTA SELATAN, DKI JAKARTA.

BNN.GO.ID. Jakarta, 21 s.d. 23 November 2022. Kuliner merupakan salah satu produk makanan dan minuman yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia pada saat wisata dan jalan – jalan. Selain dapat mengusir rasa kantuk, nikmatnya berkuliner juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan menghilangkan stres bagi orang yang jalan sambil kuliner di sekelilingnya serta dapat menikmati suasana yang berbeda.  Sajian kuliner yang nikmat tidak hanya dipengaruhi oleh bahan baku berkualitas tetapi proses penyajiannya juga tidak lepas dari peran penting seorang pelaku usaha dibidang kuliner/Tata Boga.

Proses penyajian kuliner ini memerlukan keahlian khusus, diperlukan seni dan tehnik dalam penyajian makanan dan minuman. Direktorat Pemberdayaan Alternatif Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat dalam kesempatan ini memberikan pelatihan pengembangan wirausaha kuliner/Tata Boga bagi masyarakat perkotaan pada kawasan rawan dan rentan narkoba di Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta selama 3 (tiga) hari. Pengembangan wirausaha ini merupakan salah satu program yang dilakukan BNN melalui pendekatan soft power approach dalam upaya perang melawan narkoba. Kota Jakarta Selatan yaitu di Kelurahan Pejaten Timur terpilih sebagai tempat pelatihan dikarenakan wilayah ini merupakan salah satu daerah rawan narkoba dengan kategori bahaya.

Baca juga:  Pemetaan Potensi Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Jawa Barat

Kepala BNNK Jakarta Selatan Kombes Pol. Gazali Ahmad, S.I.K., M.H. dalam sambutannya mengatakan bahwa program ini diberikan guna merubah mindset masyarakat di daerah rawan narkoba agar mampu menolak narkoba dan siap menyatakan perang terhadap narkoba dengan ilmu pengetahuan dan cara bekerja yang legal. Membangun peran serta masyarakat pada kekuatan ekonomi mandiri dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan terciptanya lingkungan yang bersih dari penyalahgunaan narkoba. Melalui program lifeskill ini diharapkan dapat menjadi terobosan untuk memulihkan kawasan yang semula terindikasi rawan dan rentan narkoba menjadi kawasan yang aman serta produktif. Selain itu, pengembangan wirausaha ini dapat memberikan alternatif mata pencaharian bagi masyarakat Pejaten Timur demi mendapatkan kesejahteraan ekonomi yang lebih baik, kunci keberhasilan suatu program adalah dapat mengubah kebiasaan masyarakat di daerah rawan narkoba menjadi produktif sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada kawasan rawan narkoba.

Pemberdayaan Alternatif melalui Pengembangan Wirausaha bagi Masyarakat Perkotaan pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi DKI Jakarta

Pemberdayaan Alternatif melalui Pengembangan Wirausaha bagi Masyarakat Perkotaan pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi DKI Jakarta

Pemberdayaan Alternatif melalui Pengembangan Wirausaha bagi Masyarakat Perkotaan pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi DKI Jakarta

Pemberdayaan Alternatif melalui Pengembangan Wirausaha bagi Masyarakat Perkotaan pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi DKI Jakarta

Pemberdayaan Alternatif melalui Pengembangan Wirausaha bagi Masyarakat Perkotaan pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi DKI Jakarta

Pemberdayaan Alternatif melalui Pengembangan Wirausaha bagi Masyarakat Perkotaan pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi DKI Jakarta#War on drug

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel