Pilot Project GDAD di Lamteuba Aceh Besar pada hari Kamis (11/02/2021) merayakan Panen tahap pertama 10 ha dari total lahan seluas 60 ha. Ketua Kelompok Tani Gaki Seulawah Bp Fakhri, menyampaikan bahwa hasil pertanian jagung untuk masa panen kali ini adalah 8,1 ton/ha (sesuai penghitungan & analisa yang dilakukan para PPL). Hal ini sangat menggembirakan karena harga jagung pipilan saat ini adalah Rp4,200/ kg dengan syarat kadar air 16%. Mengingat luas ladang yang dipanen pertama saat ini seluas 10 ha dari total 60 ha, maka besar uang yang berpotensi untuk didapat untuk kelompok tani gaki seulawah apabila memenuhi persyaratan adalah Rp.340.200.000,- untuk masa tanam 4 bulan (hitungan 10 ha) atau 8.505.000 per orang/bulan.
Brigjend Pol Teguh Iman Wahyudi, SH, MM selaku Direktur Pemberdayaan Alternatif menyampaikan bahwa program GDAD telah dimulai dari tahun 2016-2025 dengan Pilot Project di Kab Aceh Besar, Bireuen, Gayo Lues. Disebutkan bahwa untuk kab Aceh Besar dan Bireuen akan dikembangkan sehingga menjadi agropolitan dan Gayo Lues menjadi agrowisata, sesuai dengan kondisi masing2 wilayah. Saat ini Indonesia telah mengalami kondisi darurat narkoba, sehingga menjadi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia dengan dibawah koordinasi oleh BNN sesuai Inpres No. 2/2020. Harapan beliau agar Distan Provinsi dapat menambah luas ladang jagung mengingat penanaman jagung di Aceh Besar saat ini masih sangat kurang dibandingkan kebutuhan produksi industri sangat besar, “ini merupakan harapan besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pilot project”
Kadis Distanbun Prov Aceh menyebutkan bahwa Bantuan BNN dan Pemerintah Daerah Aceh dalam program GDAD selama 2 tahun akan berlanjut sampai dengan tahun 2024. Pemerintah Daerah Aceh saat ini telah melakukan pembangunan mental rakyat Aceh dengan tujuan utama untuk mengubah mind set rakyat aceh supaya mengubah cara mencari nafkah mereka dari bertanam ganja menjadi bertanam jagung.
Setelah kegiatan Panen yang dihadiri juga oleh PT. DGU, Tim AD melanjutkan agenda diskusi dengan Mrs. Shim Kyung Hee, selaku Direktur Utama sekaligur Owner PT Golden Daru Utama di Kantornya. Dalam pertemuan tersebut membahas peluang-peluang kerjasama yg dimungkinkan yaitu bahwa saat ini kapasitas gudang 1.000 ton baru terpenuhi kurang dari 200 ton, artinya masih kurang memenuhi kebutuhan pabrik. Untuk memproses menjadi pakan ternak memerlukan jagung pipilan sebanyak 70 ton per hari. Jika dimungkinkan bisa melakukan perjanjian kerjasama (PKS), PT GDU akan membeli hasil jagung program GDAD baik di Aceh Besar maupun wilayah lainnya dengan Harga yang berpihak kepada petani.(Yudhi Widiarto PSM Ahli Muda)