Forum ASOD mendorong Anggota Asean yang telah melakukan survey prevalensi narkoba untuk memberikan penjelasan tertulis tentang metodologi penelitian kepada Singapura selaku koordinator kelompok kerja penelitian dalam program Project on Sharing of Methodologies and Modalities of Conducting Drug Prevalence Survey, atau sebuah projek yang menjadi ajang untuk berbagi metodologi dan prosedur pelaksanaan survey prevalensi narkoba. ASOD juga memberikan lampu hijau kepada negara anggota ASOD untuk melanjutkan penelitian lanjutan dengan cara pengambilan sampel tertentu, koleksi dan analisis data. Selain itu, forum ini mendorong negara-negara anggota untuk berbagi kebijakan berbasis bukti yang faktual (jika memungkinkan). Anggota ASOD juga didorong untuk saling bertukar informasi tentang penelitian dalam berbagai aspek (bukan hanya penelitian sosial) untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dalam konteks penegakkan hukum dalam perspektif yang berbeda. Poin Penting Dari Pertemuan ASODPenelitian, monitoring, dan evaluasi dapat menjadi dasar pemahaman dalam rangka mengidentifikasi masalah utama dan mencari solusi yang strategis. Dengan variabel seperti di atas, kebijakan yang dihasilkan akan efektif dan mudah diterapkan. Pada dasarnya, penelitian beserta bukti-bukti yang didapatkan bisa menjadi pendukung dalam pengambilan kebijakan, namun faktanya penelitian itu sendiri belum dioptimalkan secara nyata dalam membuat sebuah kebijakan. Ada dua hal yang menjadi penyebab hal ini, pertama adalah penelitian itu sendiri masih minim baik secara kualitas maupun kuantitas. Kedua, para pengambil kebijakan belum terbiasa dengan pemanfaatan penelitian itu sebagai salah satu alat untuk menunjang pembuatan kebijakan. Oleh karena itulah, penyusunan kebijakan berbasis bukti dan juga pengembangan kualitas penelitian menjadi hal penting yang harus dibahas. Anggota ASOD sepakat bahwa penelitian tentang penyalahgunaan narkoba bukanlah hal yang mudah. Karenanya, diperlukan metodologi yang sesuai dan berkualitas. Artinya, peneliti akan memperhitungkan betul masalah populasi, sampling, metode pengumpulan data, analisis data, dan pada akhirnya peneliti akan menginformasikan hasil dari penelitian tersebut. Sebagai contoh, penelitian penyalahgunaan narkoba pada kalangan rumah tangga memang penting, tapi jika dibandingkan dengan populasi anak muda dan pekerja, maka penelitian akan jauh lebih bernilai, karena penyalahgunaan narkoba banyak terjadi pada dua kalangan tersebut. Dalam pertemuan ASOD ini, negara-negara anggota mendiskusikan tentang prosedur pengambilan sampel termasuk, multistage, purposive, stratified, systematic, and random sampling. Sedangkan dalam metode pengumpulan data, dibahas pula tentang wawancara tatap muka, kuisioner, dan teknil lainnya yang dapat meningkatkan keterbukaan dari responden. Dari hasil pembahasan yang dilakukan, peneliti diharapkan untuk mempertimbangkan kualitas data sebagai faktor penentu keberhasilan analisis data survey prevalensi narkoba. Kualitas yang baik dipengaruhi oleh pertanyaan analisis, teori relevant untuk pengambilan keputusan analisis yang logis, dan penggunaan data yang relevan sebagai dasar pembuktian. Intepretasi data bukan hanya sekedar statistik, tapi juga dapat mendukung pembuatan kebijakan. Para peserta pertemuan ASOD juga membahas tentang pentingnya penelitian tentang pengurangan demand dan supply narkoba. Semua pihak yakin bahwa program penanganan narkoba harus memperhatikan dua hal penting yaitu bagaimana menekan supply dan mengurangi demand.
Berita Utama
Optimalisasi Riset Tentang Narkoba Diperlukan Untuk Dukung Kebijakan
Terkini
-
BNN GELAR DONOR DARAH RUTIN, WUJUD SOLIDARITAS KEMANUSIAAN 28 Mei 2025
-
WEBINAR “WORK LIFE BALANCE”: KELUARGA BAHAGIA, KINERJA MEROKET 28 Mei 2025
-
SAMBANGI BNN, PULUHAN MAHASISWA UI PELAJARI PENDEKATAN REHABILITASI SEBAGAI PEMUTUS RANTAI PEREDARAN GELAP NARKOTIKA 27 Mei 2025
-
DUA TON SABU DISITA, BNN RI-POLDA KEPRI-BEA DAN CUKAI-TNI AL GAGALKAN UPAYA PENYELUNDUPAN SABU TERBESAR SEPANJANG SEJARAH 26 Mei 2025
-
BNN TINGKATKAN KUALITAS PENGAWASAN INTERNAL LEWAT BIMTEK CORETAX 26 Mei 2025
-
PERERAT HUBUNGAN DIPLOMATIK, BNN HADIRI AFRICA DAY 2025 26 Mei 2025
-
KEPALA BNN RI TINJAU KAPAL MT SEA DRAGON YANG MENGANGKUT NARKOTIKA JENIS SABU 24 Mei 2025
Populer
- BNN TERIMA HIBAH TANAH SELUAS 10.000 M2 DI SUMATERA BARAT UNTUK FASILTAS LAYANAN P4GN 29 Apr 2025
- Pengumuman Jadwal Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Pengadaan PPPK Formasi Tenaga Teknis dan Tenaga Kesehatan Tahap II Pada Titik Lokasi Ujian Mandiri BKN Badan Narkotika Nasional T.A. 2024 02 Mei 2025
- KEPALA BNN RI HADIRI GALA PREMIER SAYAP-SAYAP PATAH 2: OLIVIA 01 Mei 2025
- DUKUNG RUU STATISTIK, BNN SAMPAIKAN BEBERAPA USULAN DALAM RDP BERSAMA BALEG DPR RI 29 Apr 2025
- KEPALA BNN RI LANTIK 3 PEJABAT BARU DAN LEPAS 7 PEJABAT PURNA TUGAS 01 Mei 2025
- PERKUAT KEWENANGAN DAN PERAN KELEMBAGAAN, BNN BAHAS REVISI UU NARKOTIKA 29 Apr 2025
- SESTAMA BNN RI HADIRI FORUM SEKRETARIS K/L: PERKUAT SINERGI PEMBERDAYAAN UMKM 08 Mei 2025