Badan Narkotika Nasional (BNN) terus melakukan persiapan matang dalam membekali para calon asesor atau petugas asesmen dengan sejumlah keterampilan agar mereka dapat melakukan tugasnya dengan maksimal. Hal terpenting yang harus dimiliki mereka adalah mentalitas dan jam terbang penanganan pengguna dalam praktek langsung. Demikian disampaikan dr Budyo Prasetyo, Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat BNN, di sela-sela kegiatan Peningkatan Kemampuan Asesmen Sebagai Rujukan IPWL Dari Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat, di Hotel Neo, Jakarta Selatan, Selasa (6/5). Persoalan mentalitas memang penting untuk dikedepankan, mengingat tim asemen terpadu akan menghadapi berbagai kemungkinan termasuk anggota jaringan sindikat narkoba. Selain itu pula, tim asesmen harus siap ketika dipanggil dalam sebuah persidangan. Jadi mentalitas memang harus kuat dalam hal ini, ungkap Dr Budyo. Direktur PLRKM juga berharap agar para calon asesor ini bisa menyerap semua informasi yang diberikan dalam pelatihan selama empat hari ke depan, dan segera mengaplikasikannya dalam penanganan klien secara konkrit. Agar jam terbang para calon asesor ini lebih mumpuni, maka kami sih berharap para asesor ini bisa menangani klien secara langsung, jadi mereka bisa belajar secara nyata, imbuh Budyo. Sesuai dengan konsep yang dituangkan dalam Peraturan Bersama yang ditandatangani Mahkumjakpol plus BNN, Kemenkes dan Kemensos , Tim Asesmen Terpadu memiliki kewenangan untuk menentukan pengguna narkoba itu pecandu murni, atau pecandu yang merangkap bandar atau pengedar, serta tingkat ketergantungannya. Untuk menentukan tingkatan kecanduan si pengguna, asesor dari tim dokter harus mempunyai kemampuan yang matang dalam menggali kondisi si pengguna itu dengan tiga indikator utama, yang pertama apakah si pengguna itu menggunakan narkoba dengan dosis yang terus meningkat (tolerance). Lalu yang kedua apakah pengguna itu mengalami gejala putus zat (withdrawal), dan ketiga apakah mereka kembali bersugesti (craving). Nah ketiga hal inilah merupakan arah dari asesmen itu, tandas Budyo. Sementara itu Kasubdit Non TC Dit PLRKM, dr Susanti Lengkong menaruh ekspektasi agar kegiatan peningkatan kemampuan asesor ini bisa menjadi jawaban dalam menghadapi tantangan ke depan, yaitu mencetak SDM yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengumpulkan informasi tentang kondisi penyalah guna narkoba, yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan pelaksanaan program rehabilitasi.
Berita Utama
Mentalitas Penting Dimiliki Tim Asesmen
Terkini
-
BNN DAN ISSUP INDONESIA SUKSES GELAR ISSUP REGIONAL CONFERENCE 2025 19 Sep 2025
-
KEPALA BNN RI USULKAN BALAI LATIHAN KERJA BERSINAR BERBASIS KEARIFAN LOKAL 18 Sep 2025
-
KUNJUNGI BALI, KEPALA BNN RI TINJAU LANGSUNG KANTOR BNN KOTA DENPASAR 18 Sep 2025
-
ISSUP REGIONAL CONFERENCE 2025: KEPALA BNN RI TEKANKAN KOLABORASI INTERNASIONAL HADAPI NARKOBA 18 Sep 2025
-
BNN SALURKAN 2.000 PAKET SEMBAKO UNTUK KORBAN BANJIR DI BALI 18 Sep 2025
-
HADAPI TANTANGAN ADIKSI MODERN, BNN GELAR WORKSHOP PENANGANAN KOMORBIDITAS GAMBLING DAN NARKOTIKA 17 Sep 2025
-
KOLABORASI BNN DAN ISSUP: LIMA HARI, 48 NEGARA, SATU TUJUAN BERSAMA 17 Sep 2025
Populer
- Melawan Ancaman di Tengah Kemerdekaan: BNN Musnahkan 474 Kg Barang Bukti Narkotika dan Ungkap Kasus Narkoba pada Rokok Elektrik 22 Agu 2025
- PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO RESMI MELANTIK SUYUDI ARIO SETO SEBAGAI KEPALA BNN RI 25 Agu 2025
- PERERAT HUBUNGAN BILATERAL, KEPALA BNN RI IKUTI PERAYAAN 60 TAHUN KEMERDEKAAN SINGAPURA 22 Agu 2025
- KEPALA BNN RI TEGASKAN KOMITMEN PERANG MELAWAN NARKOBA UNTUK KEMANUSIAAN 28 Agu 2025
- BNN RESMI TUTUP PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN 2025, CETAK SDM UNGGUL DAN BERINTEGRITAS 27 Agu 2025
- RESMI JABAT KEPALA BNN RI, SUYUDI ARIO SETO HADIRI AGENDA PERDANA BERSAMA PRESIDEN PRABOWO 27 Agu 2025
- KEPALA BNN RI HADIRI PENUTUPAN P3N XXV TAHUN 2025 21 Agu 2025