Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa, baik secara biologis, maupun dan sosial. Di satu pihak remaja, memiliki kemampuan orang dewasa, tetapi di lain pihak belum memiliki kewenangan untuk menggunakan kemampuan tersebut.Keterbatasan cara pandang remaja menyebabkan sulit menunda pemasukan keinginan seketika, sehingga lebih mirip anak kecil yang berdandan besar, dari pada orang dewasa. Oleh karena itu remaja rawan terhadap stres dan frustasi, sehingga rawan menyalahgunakan narkoba.Ciri remaja adalah ingin tahu dan ingin mencoba, pengguna narkoba biasanya bermula dari rasa ingin tahu, ingin mencoba, dan agar diterima lingkungan sosialnya. Remaja juga senang melakukan hal-hal yang mengundang resiko, seperti ngebut, merokok, dan mencoba narkoba. Ciri lain adalah kecenderungan melawan otoritas dalam rangka mencari identitas diri. Hal tersebut sering menimbulkan ketegangan wakar antara remaja dengan orang tua. Remaja berusaha mencari identitas dirinya dengan menerima nilai-nilai kelompok sebayanya sehingga sering terjadi konflik dengan orantua, oleh karena itu peran orangtua sangat penting.Jika orangtua terlalu mengekang kebebasan anak, akan mengundang pembangkangan atau sebaliknya anak menjadi pasif, sehingga proses kedewasaan terhambat. Sebaliknya, jika orang tua terlalu membiarkan anak,dan tidak memberikan batas-batas manayang baik / buruk dan mana benar/salah, maka remaja sulit mengendalikan kemauan bebasnya. Remaja tumbuh menjadi generasi baru dengan nilai-nilai yang terlepas sama sekali dengan nilai-nilai yang terlepas sama sekali dengan nilai-nilai dari generasi lama (yang disebut generation gap) dan yang lepas kendali.Jika remaja mampu mengatasi masalah ini dengan mengembangkan jati dirinya di satu pihak, dan menghormati otoritas orang tua di lain pihak, proses ini akan menuntutnya menjadi dewasa. Oleh karena itu, orang tua perlu menjalin hubungan yang akrab dan terbuka dengan remaja. Remaja perlu berlatih mengelola perasaannya, seperti rasa sedih, marah, jengkel, kecewa, benci dan sebagainya, sehingga tidak mencari penyelesaian masalah dengan lari dari masalah dan memakai narkoba. Remaja juga harus belajar menunda keinginannya,dan tidak memaksakan kehendak, harus bersikap realistis, dan tidak banyak menuntut, hidup sesuai dengan kenyataan. (EN/ Majalah SADAR)
Artikel
MASA REMAJA CENDERUNG RAWAN MENGGUNAKAN NARKOBA
Terkini
-
BNN UNGKAP KASUS PABRIK SABU RUMAHAN DI APARTEMEN CISAUK TANGERANG 18 Okt 2025
-
AUDIENSI BERSAMA BNN, PUSKADARA SERAP INFORMASI DAN DATA SEBAGAI BAHAN KAJIAN 18 Okt 2025
-
KEPALA BNN RI AJAK SANTRI JIHAD MELAWAN NARKOBA 18 Okt 2025
-
KUNJUNGI DESA BULUKERTO, KEPALA BNN RI APRESIASI MODEL PEMULIHAN PENYINTAS NARKOBA BERBASIS EKONOMI KREATIF 17 Okt 2025
-
SERUAN KEMANUSIAAN KEPALA BNN RI: PECANDU BUKAN AIB, BANTU MEREKA PULIH LEWAT REHABILITASI 17 Okt 2025
-
BNN KEMBALI MENANGKAN PRAPERADILAN DI PENGADILAN NEGERI SEMARANG 16 Okt 2025
-
BNN DORONG GENERASI MUDA BERSINAR JADI PELOPOR INDONESIA EMAS 2045 16 Okt 2025
Populer
- BNN DAN ESQ CORP SINERGIKAN PENCEGAHAN NARKOBA BERBASIS NILAI SPIRITUAL DAN PEMBENTUKAN KARAKTER 08 Okt 2025
- BNN DAN PP MUHAMMADIYAH SEPAKAT PERKUAT SINERGI DAKWAH ANTI NARKOBA 01 Okt 2025
- BNN DAN ISSUP INDONESIA SUKSES GELAR ISSUP REGIONAL CONFERENCE 2025 19 Sep 2025
- HASIL SELEKSI KOMPETENSI MANAJERIAL DAN SOSIAL KULTURAL (ASSESMENTCENTER) PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA BNN T.A. 2025 02 Okt 2025
- KEPALA BNN RI DAN KASAL SEPAKAT TINGKATKAN KERJA SAMA P4GN 20 Sep 2025
- 935 PPPK BNN RESMI DILANTIK, SIAP PERKUAT LAYANAN P4GN 01 Okt 2025
- KEPALA BNN RI MENERIMA KUNJUNGAN BILATERAL CNB SINGAPURA 02 Okt 2025