Memasuki tahun ajaran baru, Kepala BNN, Drs. Heru Winarko, S.H. memberikan materi bahaya narkoba dihadapan 1147 mahasiswa baru di Universitas Prasetiya Mulya Kampus BSD, Tangerang, Rabu ( 7/8). Kegiatan tersebut merupakan langkah preventif yang dilakukan pihak kampus guna memberikan pemahaman dan menjauhkan para mahasiswa baru dari penyalahgunaan maupun peredaran gelap narkoba.
Dalam paparannya Heru menyampaikan bahwa narkotika bukan hanya berupa ganja, sabu, dan ekstasi sebagaimana yang banyak diberitakan, tetapi ada banyak sekali jenisnya termasuk prekursor dan zat-zat berbahaya lainnya yang kerap disebut dengan new psychoactive substances (NPS). Ia pun menyebutkan bahwa sampai dengan saat ini di Indonesia telah beredar sebanyak 74 NPS dimana 8 di antaranya masih belum masuk dalam daftar Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Tingginya peredaran gelap narkoba pun berdampak pada tingginya angka prevalensi penyalahgunaan narkotika di Indonesia. Berdasarkan data hasil penelitian BNN bersama dengan Pusat Penilitan dan Kesehatan UI, angka prevalensi penyalahhunaan narkotika telah mencapai 1,7% atau sekitar 3 – 5 juta orang dari total seluruh penduduk Indonesia. Oleh sebab itu, Heru mengimbau kepada seluruh mahasiswa baru Universitas Prasetiya Mulya Kampus BSD untuk waspada dan menjauhi narkoba.
“Saya mengajak kepada semuanya untuk jangan pernah coba-coba, dan jangan sekali pun mendekati narkoba,” ujar Kepala BNN.
Selain itu, Heru juga mengingatkan kepada para mahasiswa baru di kampus yang terkenal dengan bisnis dan IT tersebut untuk menggunakan pengetahuan mereka dalam hal-hal positif dan membangun, bukan untuk sesuatu yang negatif seperti melakukan perdagangan dalam peredaran gelap narkotika.
#bersinar
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN