Skip to main content
Berita UtamaBerita SatkerBidang Rehabilitasi

HARI KETIGA BENCHMARKING, DELEGASI QCADAAC KUNJUNGI FASILITAS BNN DI LIDO

HARI KETIGA BENCHMARKING, DELEGASI QCADAAC KUNJUNGI FASILITAS BNN DI LIDO
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Masih dalam rangkaian kunjungan kerja Delegasi Quezon City Anti-Drug Advisory Council (QCADAAC) Filipina ke Indonesia, sejumlah fasilitas milik Badan Narkotika Nasional (BNN) turut menjadi sorotan.

Di hari ketiga kunjungannya, Delegasi Filipina melakukan peninjauan ke area perkantoran milik BNN yang terletak di kawasan Lido, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (31/7). Hal tersebut dilakukan guna memperoleh pemahaman langsung tentang berbagai program rehabilitasi, teknologi deteksi narkotika, serta pengembangan sumber daya manusia dalam penanganan narkotika.

Peninjauan dimulai di Balai Besar Rehabilitasi BNN. Bersama Kepala Balai Besar Rehabilitasi BNN, dr. Elvina Katerin Sahusilawane, para delegasi melihat langsung proses rehabilitasi dan pemulihan bagi penyalahguna narkotika yang dijalankan BNN. Setelah itu, mereka mengunjungi Unit Deteksi K-9 BNN, yang dipandu oleh Kasi Operasional Unit Deteksi K-9, Trie Handono, untuk mengenal metode pelacakan narkotika menggunakan anjing pelacak.

Selanjutnya, agenda kunjungan bergeser ke Pusat Laboratorium Narkotika BNN yang menjadi poros analisis utama dalam mendukung penelitian serta penegakan hukum narkotika di Indonesia. Delegasi kemudian mengunjungi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) BNN di bawah bimbingan Kepala PPSDM, Caca Syahroni, yang memberikan wawasan tentang pelatihan dan pengembangan kapasitas SDM dalam bidang pencegahan dan pemberantasan narkotika.

Baca juga:  Jadi Kurir Narkoba Karena Dorongan Cinta

Di luar fasilitas BNN, delegasi juga diajak mengunjungi Kedathon Parahita, sebuah pusat rehabilitasi swasta yang dikelola oleh Yayasan Kasih Mulia pimpinan Romo Lambertus Somar, MSC. Kunjungan ini memberikan gambaran tentang pendekatan rehabilitasi berbasis komunitas yang berhasil dijalankan di Indonesia.

Dalam wawancara singkat, pimpinan delegasi QCADAAC, Kristine V. Pascua, menyampaikan apresiasi atas sambutan yang diberikan BNN. Ia menilai pengalaman dan standar yang diterapkan Indonesia, khususnya di bidang pencegahan dan rehabilitasi narkotika, sangat menginspirasi dan dapat menjadi referensi yang berharga untuk pengembangan program di Filipina.

Agenda di hari ketiga ini melengkapi sejumlah rangkaian benchmarking yang dilakukan delegasi QCADAAC di Indonesia. Para delegasi telah memperoleh wawasan menyeluruh mengenai pendekatan strategis Indonesia dalam menangani permasalahan narkotika, mulai dari aspek pencegahan berbasis keluarga dan komunitas, pemberdayaan masyarakat, hingga pemulihan dan rehabilitasi yang komprehensif.

Kehadiran Delegasi Filipina ke Indonesia membuktikan bahwa upaya yang dilakukan negara dalam penanganan penyalahgunaan narkotika di Indonesia mampu memberi inspirasi bagi sejumlah negara sahabat dalam mewujudkan kawasan yang bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

Baca juga:  SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI

#indonesiabersinar
#indonesiadrugfree
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel