Skip to main content
Berita UtamaBerita SatkerBidang Rehabilitasi

EVALUASI REHABILITASI BERKELANJUTAN, BNN FOKUS PADA EFEKTIVITAS DAN INTEGRASI LAYANAN

EVALUASI REHABILITASI BERKELANJUTAN, BNN FOKUS PADA EFEKTIVITAS DAN INTEGRASI LAYANAN
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Dalam rangka memberikan layanan rehabilitasi yang berkualitas bagi penyalahguna narkotika, Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui Direktorat Pascarehabilitasi Deputi Bidang Rehabilitasi menggelar Rapat Evaluasi Efektivitas Rehabilitasi Berkelanjutan bersama para stakeholders terkait. Digelar selama dua hari, pada 16 dan 18 Juni 2025, di Balai Besar Rehabilitasi BNN, Lido, Jawa Barat, rapat ini mendiskusikan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan mutu serta efektivitas layanan rehabilitasi, khususnya pada program pascarehabiltasi.

Pascarehabilitasi adalah perawatan lanjutan yang diberikan kepada penyalahguna narkotika setelah menjalani tahapan rehabilitasi medis dan sosial, dengan fokus pada pembinaan lanjutan, pendampingan, peningkatan keterampilan, serta dukungan produktivitas bagi mantan penyalahguna narkotika. Tahapan ini membantu penyalahguna yang tengah dalam masa pemulihan untuk mempertahankan perubahan positif yang telah dicapai selama menjalani program rehabilitasi, hingga akhirnya dapat kembali berfungsi secara sosial dan produktif di masyarakat.

Sebagai bagian integral dari rangkaian layanan rehabilitasi, pelaksanaan pascarehabilitasi seringkali terlupakan atau dianggap sebagai opsi tambahan semata. Padahal, program ini bukan sekadar pilihan, melainkan tahap krusial yang wajib dijalankan untuk memastikan keberlanjutan pemulihan dan keberhasilan reintegrasi mantan penyalahguna narkotika ke dalam masyarakat. Penekanan terhadap pentingnya pascarehabilitasi ini disampaikan oleh Deputi Rehabilitasi BNN RI, dr. Bina Ampera Bukit, M.Kes., dalam rapat evaluasi tersebut.

Baca juga:  Komjen Buwas Kukuhkan Relawan Anti Narkoba Di Maluku Utara

Oleh karena itu, Deputi Rehabilitasi BNN RI menyampaikan bahwa rapat evaluasi ini sangat penting untuk meninjau berbagai kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan layanan rehabilitasi yang telah berjalan, sekaligus menjadi momentum untuk merancang layanan yang lebih responsif dan adapatif ke depan. Ia juga menekankan bahwa ke depan tidak perlu lagi ada pemisahan antara layanan rehabilitasi dan pascarehabilitasi, karena keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, meskipun secara struktural dijalankan oleh masing-masing direktorat di bawah Deputi Bidang Rehabilitasi BNN.

Secara eksplisit, hal ini turut disepakati oleh Dr. dr. Diah Setia Utami, Sp.KJ, MARS., Kelompok Ahli BNN bidang Rehabilitasi yang juga pernah menjabat sebagai Deputi Rehabilitasi BNN RI. Ia menegaskan bahwa sejak awal rangkaian program rehabilitasi direncanakan, seluruh tahapan, mulai dari rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial, hingga pascarehabilitasi, harus sudah menjadi satu kesatuan yang terintegrasi, dan dicantumkan sejak proses informed consent diberikan kepada calon klien.

Lebih lanjut, baik Deputi Rehabilitasi BNN RI maupun Kelompok Ahli BNN bidang Rehabilitasi mendorong penyusunan petunjuk teknis layanan rehabilitasi yang baru, menggantikan pedoman sebelumnya yang dinilai sudah tidak lagi sesuai dengan kebutuhan dan tantangan saat ini. Selain itu, BNN juga akan mengembangkan sejumlah metode intervensi dalam layanan rehabilitasi yang lebih adaptif, melalui pendekatan individual yang disesuaikan dengan kebutuhan, potensi, dan kesiapan pemulihan klien dalam bentuk individual treatment plan. Secara kolektif dan komprehensif, Rapat Evaluasi Efektivitas Rehabilitasi Berkelanjutan menghasilkan sembilan poin rekomendasi strategis yang akan menjadi landasan penting bagi penyempurnaan kebijakan, serta penguatan layanan rehabilitasi yang lebih terintegrasi, responsif, dan berkelanjutan di masa mendatang.

Baca juga:  Pelibatan Pemuda Tekan Angka Coba Pakai Narkoba  

#indonesiabersinar
#indonesiadrugfree
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel