
Sekretaris Utama (Sestama) BNN RI, Tantan Sulistyana, menghadiri upacara penutupan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LXIV Tahun 2025 yang diselenggarakan di Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta Pusat, pada Kamis (27/11). Kehadiran Sestama pada momen pentutupan ini merupakan bentuk komitmen dan dukungan penuh BNN terhadap peningkatan kapasitas SDM aparatur.
Kegiatan PKN Tingkat I yang diikuti oleh 40 peserta dari berbagai K/L, termasuk dari BNN telah menjadi wadah pembelajaran komprehensif bagi pejabat tinggi pratama untuk memperkuat kompetensi kepemimpinan adaptif di tengah tantangan birokrasi yang semakin kompleks.
Dalam sambutannya, Kepala LAN, Muhammad Taufiq, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan seluruh peserta menyelesaikan program dengan baik, solid, dan penuh dedikasi. Ia menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan momentum penting untuk memperkuat kualitas kepemimpinan di birokrasi Indonesia yang kini menghadapi tantangan semakin kompleks.
“Tugas pemimpin tidak hanya mengelola rutinitas sebagai manajer unit, tetapi memastikan setiap langkah menghadirkan dampak bagi organisasi,” ungkap Kepala LAN.
Ia menekankan pentingnya fokus pada strategi, karena pemimpin bertanggung jawab menjaga agar organisasi selalu berada pada jalur doing the right things. Selain fokus strategis, para pemimpin birokrasi menurut Muhammad Taufiq juga dituntut memiliki kemampuan mengeksekusi kebijakan di tengah ketidakpastian.
“Pemimpin harus mampu berdiri dengan satu kaki di masa depan dan satu kaki di proses yang berjalan saat ini,” sambungnya.
Kepala LAN pada kesempatan tersebut juga menegaskan bahwa komunikasi, semangat kerja, dan kapasitas pegawai adalah kunci keberhasilan organisasi. Meskipun anggaran terbatas, Ia menekankan bahwa birokrasi tidak boleh mengecilkan peran kepemimpinan.
Mengakhiri sambutannya, Kepala LAN mengingatkan bahwa setiap pemimpin harus mampu mengelola diri dan memaknai jabatan sebagai amanah untuk melayani. Ia menegaskan bahwa tantangan kepemimpinan tidak mengenal zona nyaman, terutama di tengah kondisi ekonomi global yang tidak stabil.
#warondrugsforhumanity
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN













