Upaya penanggulangan narkoba harus dilakukan secara serius dan melibatkan lintar sektor secara sinergis. Semua komponen bangsa harus waspada dan meningkatkan kesadarannya, karena sindikat narkoba terus mengembangkan cara atau modus operandinya. Mereka menggunakan berbagai rute untuk menyelundupkan narkoba.
Kepala BNN RI, Drs. Heru Winarko, S.H., mengatakan bahwa, masalah narkoba adalah masalah bisnis. Sehingga diharapkan, masyarakat yang berada di wilayah Kaltara bisa meningkat kesejahteraannya sehingga tidak tergoda iming-iming bisnis narkoba. Diharapkan, masalah narkoba menjadi atensi dari Pemda setempat.
Ketika menyinggung soal kerawanan di Kaltara, Kepala BNN mengatakan wilayah perbatasan seperti Sebatik sangat rawan peredaran narkoba.
“Perlu partisipasi bersama untuk menutup jalur tikus, khususnya yang di Kaltara,” imbuh Kepala BNN saat bertatap muka dengan pejabat Forkompimda dan tokoh masyarakat Kaltara, di Ruang Serba Guna Pemkot Tarakan, Jumat (25/1).
Di hadapan forum para pimpinan di daerah Kaltara, Kepala BNN mengatakan, untuk membangun kesadaran bahaya narkoba, maka perlu sosialisasi yang masif tentang bahaya narkoba ke masyarakat.
“Namun sosialisasi bahaya narkoba harus hati-hati, artinya penjelasan narkoba harus komprehensif, jangan setengah-setengah sehingga masyarakat tidak salah persepsinya,” tegas Jenderal bintang tiga yang piawai bermain alat musik ini.
Pada prinsipnya, Kepala BNN kembali mengungkapkan agar masing-masing institusi yang ada di daerah ini diharapkan melakukan upaya terpadu untuk menanggulangi masalah narkoba.
Senada dengan hal itu, Wakil Gubernur Kaltara, Udin Hianggio mengatakan bahwa sinergi sangat penting sehingga pihaknya di jajaran Kaltara, dari Pemprov hingga ke tingkat terbawahnya mendukung penuh upaya pemberantasan narkoba.
Keseriusan sangat penting, karena menurutnya, narkoba telah menggerogoti dari hulu ke hilir, sehingga bisa menjadi ancaman terbesar bonus demografi di tahun 2030 nanti di negeri ini, termasuk di dalamnya Kaltara.
Ditambahkan Wagub, bahwa potensi ancaman pada Kaltara ini sangat besar, karena pada tahun lalu saja tak kurang dari 100 kg narkoba telah diungkap oleh aparat. Sehingga fakta ini menjadi indikasi nyata bahaya narkoba untuk kawasan Kaltara.
“Semoga dengan kehadiran Kepala BNN, akan menjadi patokan bagi kita bagaimana secara nasional kita memberantas narkoba. Kami Pemprov, mendukung penuh kebijakan pemberantasan narkoba,” pungkas Wagub.
#stopnarkoba
HUMAS BNN