Skip to main content
Berita Utama

BNN Provinsi Papua, Lakukan Deteksi Dini Penyalahgunaan Narkoba Di Kabupaten Merauke

Oleh 04 Nov 2014Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Sebagai Langkah antisipasi peningkatan penyalahgunaan peredaran gelap narkoba di Provinsi Papua, BNNP Papua terus melakukan tindakan nyata. Setelah melakukan serangkaian kegiatan sosialisasi, diseminasi informasi dan advokasi P4GN (Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) ke beberapa SMA/SMK, Lingkungan Kampus, dan lingkungan masyarakat kini digelar deteksi dini penyalahgunaan narkotika melalui pemeriksaan urine terhadap siswa di SMA/SMK Kab Merauke.Kabid Pemberdayaan Masyarakat BNNP Papua sekaligus Ketua Panitia Kegiatan yaitu Sefnat B. Layan, S.Sos menyampaikan bahwa selama sepekan mulai tanggal 20 -23 Oktober 2014 kami telah melakukan pemeriksaan urine terhadap 640 pelajar dari 6 SMA/SMK Kabupaten Merauke baik negeri maupun swasta laki- laki maupun perempuan yang terambil secara acak. SMA/SMK yang kita ambil semuanya masih di dalam kota. Jumlah yang diambili memang relatife sedikit jika dibandingkan dengan jumlah total pelajar tingkat SMA/SMK di Kab Merauke, namun informasi yang di peroleh dari kegiatan ini kami nilai sangat penting dan relevan untuk menyusun program P4GN di Kab Merauke kedepan. Parameter yang kami gunakan yaitu Skrining Test Combo 5 yaitu pemeriksaan sampel urine terhadap zat Morfin, Methamphetamine, THC/ganja, Benzodiazephin dan Amphetamine dikerjakan olh tim medis kami yaitu dokter dan perawat terlatih. Kegiatan berjalan sangat baik dan lancar, terutama karena dukungan dan kerjasama dari Dinas Pendidikan Kab Merauke, Dinas Sosial Kab Merauke dan pihak sekolah yang kami datangi.Sementara itu Kepala BNNP Papua Kombespol A.Kadarmanta, S.Sos., MM., M.Si ditemui setelah melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan ini mengungkpkan bahwa berdasarkan laporan dari ketua panitia, kegiatan telah selesei dengan hasil bahwa prevalensi penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar di Kab Merauke yaitu 0,3% dari total sampel 640 siswa. Angka ini lebih rendah jika dibanding dengan prevalensi penyalahgunaan narkotika di Provinsi Papua yaitu sekitar 0,8% (Penelitian BNN RI & Puslitkes UI tahun 2012) paling rendah diantara provinsi lain. Kami merasa cukup lega dengan hasil ini karena memang seperti kita ketahui bersama bahwa hampir tidak ada kab/kota di negara kita yang prevalensi penyalahgunaan narkotikanya 0% dan di Merauke relatif masih rendah namun kita jangan terlena karena narkoba. Terkait dengan anak kita yang terindikasi menyalahgunakan narkotika sekali lagi kami tegaskan bahwa itu sifatnya rahasia, sudah kami sampaikan kepada sekolah ybs untuk dilakukan pendekatan dan bimbingan. Sesuai dengan tujuan kegiatan kami yaitu untuk melakukan deteksi dini dan bukan untuk melakukan tuntutan hukum sehingga anak tersebut tetap berhak untuk terus melanjutkan pendidikan. Justru peran aktif sekolah untuk melakukan pembinaan akan sangat membantu agar mereka pulih, dan jika memang dibutuhkan untuk dimotivasi guna mendapatkan terapi/rehabilitasi. Karena bukan tidak mungkin mereka hanya korban dari pergaulan yang tidak baik. Begitu juga dengan para orang tua, dengan kasih sayang, perhatian dan pemberian tanggung jawab yang proporsional kepada anak diharapkan dapat menjauhkan mereka dari penyalahgunaan narkoba.A.Kadarmanta menjelaskan dengan hasil ini, ke depan kami sangat mengharapkan adanya suatu sinergisitas dan sinkronisasi program kepada semua pihak utamanya dalam upaya preventif dan promotif untuk terus melakukan upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan narkotika agar prevalensi ini tidak naik kedepannya. Karena bila prevalensi naik itu artinya kebutuhan narkotika illegal juga semakin bertambah dan hal ini akan mendorong semakin menggeliatnya pasar narkotika illegal di Merauke.Terkait dengan rencana pendirian BNN Kabupaten Merauke memang sudah dinstruksikan dari pusat dan merupakan salah satu prioritas bagi kami mengingat posisi Merauke yang memiliki perbatasan darat langsung dengan negara tetangga yaitu Papua New Genue yang disinyalir menjadi salah satu asal masuknya ganja ke Papua. Kami upayakan untuk segera melakukan advokasi dan koordinasi ke Pemerintah Daerah dan instansi terkait. Kegiatan ini sekaligus juga merupakan salah satu langkah awal untuk mengumpulkan data dasar guna mendukung terwujudnya BNNK disini karena nyatanya ganja itu sudah beredar dikalangan remaja meskipun angkanya relatif rendah. Dengan adanya organisasi yang memang merupakan focal point P4GN diharapkan upaya-upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika semakin maksimal. Sehingga kita dapat bersama – sama menyelamatkan generasi kita dari kerusakan narkoba. Begitu juga dengan upaya pemberatasan peredaran gelapnya dapat semakin efektif sehingga tidak ada ruang bagi mafia – mafia narkoba yang akan menyasar masyarakat kita.Semoga kita bersama dapat mewujudakn Indonesia Bebas Narkoba 2015 sekaligus mendukung visi & misi Gubernur Papua menuju Masyarakat Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera yang tentunya tanpa nakoba. Semoga. Tandasnya.

Baca juga:  Rayakan Natal 2021, BNN RI Bawa Pesan Damai dan Persaudaraan Untuk Tekan Penyalahgunaan Narkoba

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel