Permasalahan adiksi merupakan perkara yang tidak mudah untuk diatasi. Pasca kepulihan seorang pecandu dari ketergantungan Narkoba, mereka dihadapi dengan banyak pertanyaan dari diri sendiri. Apakah kami akan terus bertahan dengan keputusan untuk pulih? Apakah kami akan kembali produktif dan menjalankan kehidupan dengan normal?apakah kami mampu kembali menyesuaikan diri serta diterima oleh keluarga dan masyarakat?Pertanyaan-pertanyaan tersebut hampir tak bisa mereka jawab. Banyak hal yang mereka butuhkan untuk kembali hidup normal. Lepas dari ketergantungan saja tidak cukup, perlu adanya dukungan moral dan material untuk dapat mengantarkan mereka kembali terjun ke masyarakat. Belum lagi, banyaknya faktor diluar sana yang mendorong mantan pecandu (recovering addict) untuk kembali menggunakan Narkoba (relaps). Butuh kesiapan mental bagi mantan pecandu untuk terus konsisten menjalankan kehidupan barunya.Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai leading sector dalam upaya pemulihan para manatan pecandu Narkoba, mencoba memberi peluang bagi mantan pecandu untuk kembali menjadi sosok yang percaya diri dan produktif. Melalui program rumah dampingan, BNN berusaha untuk membuka pintu peluang tersebut dan mengantarkan para mantan pecandu kekehidupan yang jauh lebih baik. Dalam program Rumah Dampingan para mantan pecandu diberi pelatihan mental dan keterampilan sebagai bekal untuk kembali ke lingkungan masyarakat. BNN bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) memberikan pelatihan service handphone kepada para mantan pecandu. Masyarakat sekitar pun diberi kesempatan untuk melakukan service handphone secara gratis di Rumah Dampingan BNN yang berlokasi di Jalan Cipinang Besar Selatan No. 1 A, Pumpung, Jakarta Timur.Salah satu mantan pecandu yang kini tengah menjalankan hari-harinya di Rumah Dampingan ini adalah Marcos. Pria kelahiran Jakarta 30 Maret 1986 ini, menjalankan tahapan rehabilitasi sejak oktober 2012 lalu. Marcos mengaku dulu Ia adalah seorang pecandu putau. Ia berkenalan dengan dunia narkotika sejak duduk di bangku SMA. Proses rehabilitasi yang dijalaninya saat ini bukanlah yang pertama dilakukan. Marcos berkali-kali menjalankan rehabilitasi, namun hal tersebut terasa sia-sia. Dorongan untuk kembali menggunakan Narkoba terus berdatangan.Kunci untuk pulih dari ketergantungan Narkoba adalah meningkatkan kualitas hidup. Menurutnya, lepas dari kecanduan zat adiktif saja tidak cukup, banyak treatment yang perlu diberikan kepada pecandu untuk kembali meningkatkan produktifitas dan mengembalikan kepercayaan diri mereka. Bekal keterampilan, kesiapan mental dan dukungan dari keluarga, teman dan lingkungan sekitar memiliki peran penting dalam membantu mantan pecandu kembali ke kehidupan normal dan tidak mengalami relaps.Marcos mengaku mengalami hari-hari yang sulit selama masa transisi kepulihannya. Belajar dari pengalaman sebelumnya, dipaksa untuk memutuskan pulih dari ketergantungan Narkoba adalah hal yang sia-sia. Semua harus datang dari dalam diri dan dukungan keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam proses pemulihan ini, ujar pria yang kini merasa hari-harinya jauh lebih produktif.Menurut Febri, salah satu konselor di Rumah Dampingan, Marcos memiliki pengalaman yang cukup berat sebagai pengguna Narkoba. Akan tetapi, tekadnya yang kuat untuk kembali pulih mengantarkan Ia terlepas dari ketergantungan Narkoba. Febri menjelaskan bahwa pihak konselor hanya mendampingi dan membimbing para pantan pecandu, keputusan untuk pulih tetap kembali ke masing-masing mantan pecandu.Marcos sendiri terbilang sukses melangkahkan kakinya di kehidupan yang baru. Setelah berkali-kali menjalankan rehabilitasi dan mengalami relaps, kini ia bertekad untuk kembali menatap masa depan dan menjadi sosok Marcos yang baru. Marcos adalah satu dari sekian banyak mantan pecandu yang mampu bermetamorfosa dan siap untuk kembali berlari menuju masa depan yang lebih cerah.Diluar sana, banyak aspek yang sangat mungkin untuk digarap lebih matang, dan banyak peluang yang terbuka lebar untuk dimaksimalkan. Namun semua itu memang butuh jalan yang panjang dan berliku. BNN terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para pecandu yang berkeinginan untuk pulih dari ketergantungan Narkoba dan partisipasi yang besar dari berbagai elemen masyarakat memberi motivasi bagi BNN untuk terus maju memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba di Indonesia.
Berita Utama
BNN PACU PRODUKTIFITAS MANTAN PECANDU
Terkini
-
PERERAT HUBUNGAN BILATERAL, KEPALA BNN RI IKUTI PERAYAAN 60 TAHUN KEMERDEKAAN SINGAPURA 22 Agu 2025
-
Melawan Ancaman di Tengah Kemerdekaan: BNN Musnahkan 474 Kg Barang Bukti Narkotika dan Ungkap Kasus Narkoba pada Rokok Elektrik 22 Agu 2025
-
KEPALA BNN RI HADIRI PENUTUPAN P3N XXV TAHUN 2025 21 Agu 2025
-
TINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL, BNN GELAR DONOR DARAH DI KLINIK PRATAMA 21 Agu 2025
-
RAKOR PEMBERANTASAN NARKOBA: PENGUATAN KOLABORASI DALAM PENGUNGKAPAN KEJAHATAN 21 Agu 2025
-
BUKA PERTEMUAN NARCOTICS WORKING GROUP, KEPALA BNN RI TEGASKAN PENTINGNYA KOLABORASI INTERNASIONAL DALAM PEMBERANTASAN NARKOTIKA 21 Agu 2025
-
BUKA PELATIHAN DASAR CPNS, SESTAMA TERANGKAN VISI DAN MISI KELEMBAGAAN BNN 20 Agu 2025
Populer
- SITA LEBIH DARI 500 KG NARKOTIKA DALAM SATU BULAN: BNN UNGKAP MODUS BARU PENYELUNDUPAN NARKOTIKA 30 Jul 2025
- KEPALA BNN RI BERIKAN ARAHAN KEPADA CPNS LULUSAN STIN 03 Agu 2025
- HARI KETIGA BENCHMARKING, DELEGASI QCADAAC KUNJUNGI FASILITAS BNN DI LIDO 01 Agu 2025
- SINERGI BNN-BIN-LEMHANAS, PERKUAT INTELIJEN LAWAN SINDIKAT NARKOTIKA 31 Jul 2025
- AKHIRI BENCHMARKING, QCADAAC FILIPINA AKUI STRATEGI P4GN INDONESIA LAYAK DICONTOH 03 Agu 2025
- BENCHMARKING QCADAAC: STRATEGI KOLABORASI PENCEGAHAN NARKOBA DI INDONESIA JADI INSPIRASI FILIPINA 31 Jul 2025
- BNN JADI RUJUKAN BENCHMARKING PENANGANAN PERMASALAHAN NARKOTIKA OLEH FILIPINA 31 Jul 2025