Skip to main content
Berita Utama

BNN KOTA KUPANG LAHIRKAN JURNALIS LEWAT FGD

Oleh 19 Apr 2013Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Pemahaman Narkoba dalam Penulisan Insan Pers, demikian tema yang diangkat Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kupang dalam kegiatan Focus Group Discussion atau yang lebih sering dikenal dengan FGD pada Selasa, 10-17 April 2013, bertempat di gedung kantor BNN Kota Kupang. Kegiatan ini merupakan program besutan seksi Dayamas BNN Kota Kupang, menyusul program inovatif kader P4GN dan Pemberdayaan Pemuda BNN Kota Kupang yang ingin menerbitkan media online dan tabloid khusus tentang Narkoba. Kegiatan ini murni untuk memberi bekal bagi para kader yang ingin menjadi jurnalis, tentang bagaimana menjadi seorang wartawan, khusus untuk menjadi wartawan tabloid narkoba, tentunya mereka harus berangkat dari pemahaman yang benar tentang narkoba itu sendiri. Terang Richardo Therik, Kepala Seksi Dayamas BNN Kota Kupang yang juga merupakan ketua panitia saat diwawancarai di sela-sela kegiatan.Kegiatan yang dibuka Kepala BNN Kota Kupang, Dra. Martha Salendang, dihadiri oleh Pejabat Eselon IV BNN Kota Kupang, Kepala Seksi Dayamas BNN Kota Kupang yang ditunjuk secara resmi sebagai Perwakilan Humas BNNP NTT dan bertindak sebagai ketua panitia kegiatan, Staff, sejumlah kader P4GN dan Pemberdayaan Pemuda BNN Kota Kupang, awak media serta pihak ketiga, P.T. Aulia Multi. Dalam sambutannya Martha menjelaskan bahwa upaya memerangi penyalahgunaan Narkoba terus menjadi perhatian BNN Kota Kupang menyusul kian maraknya permasalahan narkoba yang mendera baik di skala nasional ataupun lokal. Perlu diketahui bahwa NTT pada tahun 2012, berdasarkan survey BNN RI dan Puslitkes UI, menduduki peringkat nomor 5 dari 33 provinsi di Indonesia. Di kota Kupang sendiri, jumlah pengguna narkoba di tahun 2012 sudah mencapai 17 orang dan kini dalam masa tahanan. Selain itu, dari hasil pemetaan yang dilakukan Seksi Pemberantasan dan Dayamas, ada sekitar 4-5 kelurahan di tiap kecamatan di kota Kupang yang positif terlibat penyalahgunaan narkoba. Besar kemungkinan angka riil-nya lebih tinggi lagi sebab masalah narkoba tidak ubahnya seperti fenomena gunung es, di permukaan jumlahnya sedikit namun makin ke bawah jumlah makin meningkat tajam. Jelas Martha.Martha juga menyadari bahwa awak media merupakan sumber informasi sehingga memegang peranan penting dalam membentuk persepsi masyarakat lewat pemberitaan media terkait masalah narkoba. Sebagai sumber informasi masyarakat, saya mengharapkan kepada para awak media untuk memberikan berita dan informasi yang berimbang, namun tetap mengedepankan kualitas dan keakuratan berita sehingga tidak menimbulkan salah persepsi di kalangan masyarakat.. Ujarnya lugas. Di akhir sambutannya, Martha mendukung para kader untuk menerbitkan media online dan tabloid khusus narkoba, di bawah asuhan dan bimbingan Seksi Dayamas BNN Kota Kupang.FGD yang dilaksanakan selama kurang lebih 1 (satu) minggu ini dibagi dalam 4 tahapan. Yang pertama, Penyuluhan dan Diskusi tentang Narkoba, terkait pengenalan, dampak kesehatan dan hukum yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba. Kedua yaitu tentang dasar-dasar jurnalis dan metode penulisan. Yang ketiga, Case Study atau studi kasus dimana para kader yang dilatih diberikan kesempatan untuk mewawancarai para narasumber yang kompeten di bidang narkoba dan menulisnya dalam bentuk berita, dan tahapan yang terakhir, tahap keempat, yaitu evaluasi dan posting tulisan para kader yang sudah dalam bentuk berita secara online. Pada tahap yang terakhir ini para kader sudah bisa menyajikan berita yang mereka buat sendiri dan dikonsumsi secara umum lewat media online. Para kader yang dilatih intensif selama seminggu ini sudah bisa mengembangkan bakat dan skill mereka membuat berita dan sudah bisa dipublikasikan. Sebagai Kepala Seksi Dayamas BNN Kota Kupang sekaligus HUMAS BNNP NTT, saya merasa positif bahwa media online dan tabloid khusus narkoba yang dalam waktu dekat akan diluncurkan oleh para kader kami bisa menjadi kontribusi positif bagi masyarakat luas terkait fenomena narkoba yang terjadi di sekitar kita, dari skala lokal, nasional, regional bahkan internasional.. Tandas Richardo.Sementara itu ketua kader P4GN dan pemberdayaan pemuda BNN Kota Kupang, Imelda Baria saat dimintai keterangannya di sela-sela pelatihan mengatakan bahwa FGD ini merupakan kegiatan positif yang sangat bermanfaat bagi para kader. Jika selama ini kami hanya membaca berita, kali ini kami dilatih untuk menjadi pencari dan pengolah berita, menjadi jurnalis. Paling tidak sudah ada satu terobosan yang bisa para kader lakukan untuk mengkampanyekan anti penyalahgunaan narkoba pada masyarakat luas, yaitu lewat tulisan dan berita. Ujar Imelda. Selama beberapa hari kegiatan, antusiasme para kader sebagai peserta pelatihan terus terbakar, hal ini dinilai positif oleh wartawan senior yang juga bertindak sebagai salah satu mentor dalam pelatihan jurnalis, Rusdy Maga. Semangat mencari tahu dan haus akan jawaban adalah modal utama menjadi seorang wartawan, dan para kader yang dilatih ini rata-rata sudah menunjukkan hal tersebut.. Ujarnya.FGD ini merupakan FGD kali kedua yang diusung oleh Bidang Dayamas BNN Kota Kupang, setelah sebelumnya pada tanggal 11 Maret 2013 kemarin diadakan FGD dengan tema Pecandu Narkoba, direhabilitasi ataukah di penjara?. Sedikit perbedaan dengan FGD kali ini yaitu selain diskusi tentang pemahaman narkoba, diselipkan juga pelatihan jurnalis bagi para kader untuk melatih mereka menjadi wartawan yang kompeten. Jadi sebagai kader, mereka juga bisa memiliki keterampilan lebih, yakni sebagai jurnalis.. Tambah Richardo.Berbagai upaya memerangi penyalahgunaan narkoba selalu menjadi fokus utama BNN Kota Kupang, dibutuhkan pula komitmen dan kerja sama segala pihak agar goal nasional BNN Indonesia Bebas Narkoba 2015 bisa tercapai. Mari kita berarti, punya arti dan banyak arti bagi sesama. Itu salah satu modal penting bagi kita memerangi penyalahgunaan narkoba. Harapan saya FGD ini bisa menjadi tonggak awal perjuangan para kader mengkampanyekan anti narkoba lewat media. Jelas Richardo.

Baca juga:  BNN Kota Kediri Gelar Advokasi Untuk Instansi Pemerintah Hingga Tingkat Kelurahan

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel