Skip to main content
Berita UtamaBerita SatkerBidang Rehabilitasi

BNN DAN UNODC GELAR WORKSHOP QUALITY ASSURANCE UNTUK TINGKATKAN STANDAR LAYANAN REHABILITASI DI INDONESIA

Auto Draft
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui Deputi Bidang Rehabilitasi bekerja sama dengan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menyelenggarakan Workshop Program Quality Assurance pada 17–18 November 2025 di Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat standar layanan rehabilitasi penyalahguna narkotika agar selaras dengan Standar Nasional Indonesia (SNI 8807:2022) serta standar internasional UNODC/WHO.

Workshop dibuka melalui pesan video dari Head of Office UNODC Indonesia, Mr. Erik van der Veen, dan Chief of UNODC Prevention, Treatment and Rehabilitation Section, Ms. Giovanna Campello. Pembukaan secara langsung disampaikan oleh Plt. Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat (PLRKM) BNN, dr. Erniawati Lestari, Sp.FK, mewakili Deputi Rehabilitasi BNN RI.

Dalam sambutannya, dr. Erniawati Lestari menegaskan bahwa upaya mewujudkan Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar) membutuhkan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan. Rehabilitasi, menurutnya, merupakan pilar penting dalam membantu penyalahguna pulih dari adiksi dan kembali berfungsi sosial.

Saat ini, terdapat lebih dari 1.400 lembaga rehabilitasi di bawah BNN, Polri, Ditjen PAS, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, serta mitra lainnya. Namun, hingga 2024, baru 372 lembaga yang telah mendapatkan bimbingan pemenuhan standar dan memperoleh rekomendasi BNN untuk mengikuti sertifikasi SNI 8807:2022. Dari jumlah tersebut, 11 lembaga telah tersertifikasi oleh Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK). Data ini menunjukkan perlunya peningkatan kualitas layanan, pemerataan akses, serta penguatan kapasitas SDM di seluruh lembaga rehabilitasi.

Baca juga:  Para Pakar Adiksi Susun Draft Instrumen Standar Nasional Pelayanan Ketergantungan Narkoba

“Workshop ini merupakan momen penting untuk menyinkronkan mekanisme penilaian antara SNI 8807:2022 dengan International Quality Assurance Programme (IQAP) milik UNODC. Dengan sinkronisasi ini, penilaian mutu layanan rehabilitasi di tingkat nasional diharapkan semakin sesuai dengan standar global, etis, dan berbasis bukti ilmiah,” ujarnya.

Selama dua hari kegiatan, peserta mendapatkan pemahaman mengenai International Standards for the Treatment of Drug Use Disorders (UNODC/WHO), gambaran SNI 8807:2022, serta empat pilar utama Key Quality Standards, yaitu manajemen layanan yang efektif; perawatan yang berpusat pada pasien; akses terhadap intervensi berbasis bukti; serta perlindungan hak, keselamatan, dan kesehatan pasien.

Melalui sesi diskusi serta latihan penilaian yang dipandu narasumber UNODC, Ebiti N. William, peserta turut mengadaptasi standar-standar tersebut agar relevan dengan kebutuhan layanan rehabilitasi di Indonesia.

BNN juga menyampaikan apresiasi kepada UNODC atas dukungan berkelanjutan dalam peningkatan kapasitas SDM melalui berbagai program pelatihan, seperti Treatnet Family, Treatnet MI, dan Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Kolaborasi ini dinilai krusial dalam memperkuat sistem rehabilitasi secara komprehensif.

Baca juga:  Jackie Chan Terus Berjuang Selamatkan Anaknya

Kegiatan ini menegaskan komitmen BNN dan UNODC untuk terus meningkatkan mutu layanan rehabilitasi penyalahguna narkotika melalui mekanisme quality assurance yang terstruktur, ilmiah, dan sesuai dengan standar internasional.

#warondrugsforhumanity
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel