Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Marthinus Hukom menerima kunjungan dari Tim Peneliti Universitas Indonesia (UI) dalam rangka membahas rencana pelaksanaan studi bersama terkait kawasan rawan narkoba, Rabu (16/7), di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur.
Kerja sama ini akan melibatkan Deputi Bidang Pencegahan BNN, Departemen Kriminologi FISIP UI, serta Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya FIB UI. Penelitian akan difokuskan pada 14 kawasan prioritas rawan narkoba di tujuh provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara.
Penelitian ini mengusung pendekatan kualitatif kriminologis untuk menelaah tiga dimensi kerawanan narkoba di masyarakat: dimensi statis, dimensi dinamis, dan dimensi penggerak. Hasil studi diharapkan dapat menjadi basis dalam merumuskan kebijakan dan strategi pencegahan berbasis kawasan.
Kepala BNN RI menyampaikan bahwa kolaborasi dengan perguruan tinggi merupakan bentuk penguatan kebijakan berbasis bukti.
“Dengan data yang akurat dan analisis yang mendalam, intervensi yang dilakukan akan jauh lebih tepat sasaran,” ujarnya dalam pertemuan tersebut.
Sementara itu, Prof. Adrianus Meliala selaku peneliti utama dari UI menyampaikan bahwa timnya akan menurunkan para peneliti dan mahasiswa magister kriminologi untuk melakukan pengumpulan data langsung di lapangan selama empat hingga lima hari di setiap lokasi.
Kegiatan penelitian dijadwalkan berlangsung mulai akhir Juli hingga September 2025, dan akan melibatkan pemangku kepentingan lokal di tiap daerah. Laporan akhir ditargetkan rampung pada akhir September sebagai bahan masukan strategis bagi upaya pencegahan dan penanganan narkoba di Indonesia.
#indonesiabersinar
#indonesiadrugfree
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN
