
Badan Narkotika Nasional (BNN) menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) guna memperkuat program rehabilitasi narkotika berkelanjutan melalui Tridarma Perguruan Tinggi. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dilakukan di Gedung Graha Kartini, Fakultas Kedokteran UKSW, Salatiga, Jawa Tengah, pada Sabtu (14/6).
PKS ditandatangani oleh Deputi Rehabilitasi BNN RI, dr. Bina Ampera Bukit, M.Kes., dan Rektor UKSW, Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kelembagaan UKSW, Prof. Yafet Yosafet Wilben Rissy, S.H., M.Si., LLM, Ph.D (AFHEA). Kolaborasi ini bertujuan memperluas akses layanan rehabilitasi berbasis pendidikan dan teknologi, serta memperkuat sinergi antara institusi negara dan akademisi dalam upaya penanggulangan narkotika.
Penandatanganan PKS disaksikan oleh Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI, Drs. Agus Irianto, Ph.D., Kepala Subdirektorat Kerja Sama Nasional BNN, Ibnu Muzakir, M.Si., dan Kepala Subbag Tata Usaha Balai Rehabilitasi Tanah Merah, Kanif Anshori, S.Pd.I. Sementara itu, dari UKSW disaksikan oleh Prof. Dr. Ferdy S. Rondonuwu, M.Sc., selaku Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Kemahasiswaan.
Kerja sama mencakup pelaksanaan kegiatan ilmiah, magang mahasiswa, edukasi antinarkoba dalam Orientasi Mahasiswa Baru (OMB), pengembangan sistem e-learning dan Tele Rehabilitasi Narkotika (TReN), serta fasilitasi pendidikan lanjutan bagi pegawai BNN.
Prof. Yafet menegaskan bahwa UKSW mendukung penuh kerja sama ini dan berharap seluruh komitmen yang disepakati benar-benar diwujudkan dalam aksi nyata.
“Kami atas nama pimpinan universitas mendukung penuh semua upaya BNN dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat tanpa narkoba,” ujarnya.
Sementara itu, dr. Bina Ampera Bukit menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari strategi nasional rehabilitasi berkelanjutan. BNN telah melayani sekitar 20.000 klien melalui berbagai unit pelaksana teknis, serta memperluas jangkauan layanan lewat program intervensi berbasis komunitas.
Ia menekankan pentingnya pembelajaran daring sebagai solusi atas keterbatasan akses rehabilitasi pascarehabilitasi, serta sarana edukatif bagi masyarakat.
“Harapan Kami, semakin banyak yang mengakses layanan ini, maka semakin banyak pula anak bangsa yang pulih,” pungkasnya.
Melalui kolaborasi ini, BNN dan UKSW berkomitmen membangun sistem rehabilitasi yang inklusif, terintegrasi, dan sejalan dengan Asta Cita ke-7 Presiden RI.
#indonesiabersinar
#indonesiadrugfree
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN