Direktur Pemberdayaan Alternatif Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN, Brigjen Pol Teguh Iman Wahyudi, SH., MM., membuka acara Bimbingan Teknis Pendamping ini dan dilanjutkan dengan memberikan Arahan kepada para peserta.
“Kegiatan Bimtek ini merupakan bentuk nyata pelaksanaan tugas dan fungsi pemberdayaan alternatif untuk melakukan pembinaan yang memiliki peran penting dalam menjamin program dan kegiatan kewirausahaan”,
Program pengembangan kewirausahaan dilakukan BNN agar masyarakat kawasan rawan memiliki kegiatan alternatif yang menghasilkan lebih produktif tanpa Narkoba dan dapat meningkatkan taraf hidup serta perekonomian masyarakat pada kawasan rawan tersebut.
Sebagai salah satu dari 77 kawasan rawan Narkoba yang berada di Provinsi DKI Jakarta dengan kategori Bahaya, Syakira Umdah, SE, Sekretaris Lurah Kota Bambu Selatan, menyambut baik rencana kegiatan yang akan dilakukan BNN kepada warga di wilayahnya tersebut. Ia berharap kegiatan pengembangan kewirausahaan dapat berjalan dengan baik dan tidak berhenti pada tahap pelatihan saja, tetapi terus berlanjut pada proses pengemasan hingga pemasaran.
“Pemerintah Daerah setempat juga berharap ini (pelatihan hanya kewirausahaan) berkelanjutan, artinya tidak sampai pelatihan saja tetapi proses untuk pengembangan ke masyarakat packing dan marketingnya dapat berlanjut seperti tahap-tahap selanjutnya dan hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat”,
melaluitas yang terjalin antara BNN dan Kelurahan Kota Bambu Selatan ini, predikat Kampung Boncos sebagai kawasan rawan Narkoba ditargetkan dapat beralih menjadi kawasan bersih Narkoba (BERSINAR).
Dalam kegiatan ini Direktur Dayatif jg melantik 10 orang pendamping yg terdiri dr tokoh2 masyarakat yg dipilih sebagai panutan setempat, diharapkan para pendamping nanti akan tanpa masyarakat binaan dan sebagai perpanjangan tangan dr BNN.
