
Delegasi Quezon City Anti-Drug Abuse Advisory Council (QCADAAC) Filipina menutup rangkaian kunjungan kerjanya di Indonesia dengan bertemu Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom. Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Sudirman, Gedung Tan Satrisna BNN, Cawang, Jakarta Timur, pada Jumat (1/7).
Pertemuan ini menjadi agenda pamungkas setelah delegasi QCADAAC meninjau langsung berbagai program dan fasilitas penanganan narkotika yang dikelola BNN, serta beberapa fasilitas milik swasta.
Dalam pertemuan, Kepala BNN RI memaparkan kondisi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Indonesia yang masih menjadi tantangan serius. Berdasarkan hasil survei, prevalensi penyalahgunaan narkotika di Indonesia pada 2023 tercatat sebesar 1,73% atau setara 3,33 juta orang.
Ia menjelaskan bahwa sebagian besar narkotika yang beredar di Indonesia berasal dari luar negeri dan diselundupkan melalui jalur laut maupun darat. Letak geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dengan garis pantai yang panjang dan banyaknya pelabuhan tidak resmi (pelabuhan tikus) menjadi tantangan tersendiri bagi BNN sebagai leading institution dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Untuk menekan dampak penyalahgunaan narkotika, BNN mengedepankan upaya penyelamatan dengan menyediakan berbagai program rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkotika. Layanan ini dilaksanakan melalui balai rehabilitasi, Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL), klinik pratama, serta fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Executive Assistant IV QCADAAC, Kristine V. Pascua, menyampaikan apresiasi atas sambutan dan pengalaman berharga yang diperoleh selama kunjungan kerja di Indonesia.
“Kami meyakini keputusan memilih Indonesia sebagai tujuan benchmarking tidaklah salah. Banyak pelajaran yang dapat Kami aplikasikan saat kembali ke Filipina,” ujar Kristine.
BNN berharap kegiatan benchmarking ini dapat memperkuat kerja sama antara kedua negara, khususnya dalam bidang P4GN serta pengembangan sistem intelijen berbasis big data.
#indonesiabersinar
#indonesiadrugfree
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN