
DEPUTI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ALTERNATIF LAKSANAKAN MONEV PEMBERDAYAAN ALTERNATIF DI KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR UNTUK MENYAMAKAN PERSEPSI DENGAN STAKEHOLDER TERKAIT PROGRAM PEMBERDAYAAN ALTERNATIF.
BNN.GO.ID. Kutai Kartanegara, 16 s.d. 17 November 2022, Adapun hasil kegiatan Monev Pemberdayaan Alternatif antara lain: 1. Kunjungan ke Kantor Camat Kota Bangun disambut oleh Bapak Mawardi, Camat Kota Bangun;
2. Ketua Tim II menyampaikan maksud kedatangan dalam rangka pengisian kuesioner IKKR (Indeks Keterpulihan Kawasan Rawan), sebagai bagian dari rangkaian kegiatan monitoring program pemberdayaan alternatif yang telah dilakukan di Kecamatan Kota Bangun. Agenda pendataan kuesioner ditujukan kepada 5 (lima) orang responden di Kantor Camat Kota Bangun;
3. Camat Kota Bangun menyampaikan bahwa Kota Bangun merupakan daerah perlintasan yang rawan terhadap penyalahgunaan narkoba;
4. Kendala yang dihadapi oleh Kecamatan Kota Bangun dalam keberlanjutan program setelah life skill di Desa Kota Bangun Seberang adalah permodalan, kemudian dana desa sendiri banyak terserap untuk pembangunan infrastruktur, yang banyak mengalami kerusakan;
5. Kendala lainnya adalah belum terbentuk satgas IBM di Kota Bangun, namun secara keseluruhan Beliau menyampaikan Desa KBS termasuk dalam wilayah aman, karena tidak ada lagi penyalahgunaan narkoba dan penangkapan kasus narkoba;
6. Camat menanyakan pula tentang kelanjutan status regulasi kratom, dikarenakan masih banyak masyarakat yang menanam dan panen kratom;
7. Di akhir kunjungan, Ketua Tim II menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin selama tahun 2022 dan berharap agar pemerintah daerah dapat terus mendampingi masyarakat dalam mewujudkan masyarakat bebas narkoba.
*Kantor Kepala Desa Kota Bangun Seberang*
1. Kunjungan ke Kantor Desa Kota Bangun Seberang disambut oleh Bapak Ja’far Shiddiq yang merupakan Sekretaris Desa Kota Bangun Seberang;
2. Ketua Tim II menyampaikan maksud kedatangan dalam rangka pengisian kuesioner IKKR (Indeks Keterpulihan Kawasan Rawan), sebagai bagian dari rangkaian kegiatan monitoring program pemberdayaan alternatif yang telah dilakukan di Desa Kota Bangun Seberang. Agenda pendataan kuesioner ditujukan kepada 5 (lima) orang responden di Kantor Desa Kota Bangun Seberang;
3. Sekretaris Desa menyampaikan setelah pelaksanaan program life skill oleh pemberdayaan alternatif, masyarakat sudah ada yang mulai berjualan produk kue untuk dipasarkan secara kecil-kecilan. Tidak hanya itu, mereka juga berjualan nugget dan sempol ikan, jika terdapat pesanan mengingat bahan baku ikan cukup mahal harganya;
4. Regulasi kratom masih memasuki tahap transisi, karena Pemerintah masih mempertimbangkan dari sisi aspek ekonomi, mengingat banyak warga yang masih menggantungkan mata pencahariaannya dari hasil panen kratom;
5. Mengingat desa Kota Bangun Seberang yang merupakan daerah perlintasan, Kantor Desa Kota Bangun Seberang akan follow up ke Kapolsek terkait pendatang dari luar Desa Kota Bangun Seberang, agar dapat termonitor pergerakan pendatang tersebut guna mewujudkan kawasan yang pulih dari bahaya narkoba;
6. Di akhir kunjungan, Ketua Tim II menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin selama tahun 2022 dan berharap agar pemerintah daerah dapat terus mendampingi masyarakat dalam mewujudkan masyarakat bebas narkoba.
*Kunjungan ke Lahan Kratom Desa Kota Bangun Seberang*
1. Tim melakukan kunjungan ke 2 (dua) lahan kratom yang ada di Desa Kota Bangun Seberang;
2. Tim menemukan fakta di 2 (dua) lahan kratom tersebut, mulai dilakukan pemanenan kembali setelah sebelumnya cukup lama ditinggalkan oleh pemiliknya. Pohon yang tadinya cukup tinggi berkisar 1,5 meter, telah dipotong dengan hanya tersisa setinggi 1 meter saja. Dan terdapat banyak potongan-potongan kayu disamping lahan.
*Kunjungan ke Desa Liang*
1. Tim melanjutkan perjalanan ke tempat pengeringan kratom dimana pada saat tim sampai di lokasi masih terdapat aktifitas warga yang sedang mengeringkan daun kratom;
2. Tim juga melihat gudang tempat penyimpanan daun kratom yang terletak dekat dengan rumah warga.
*UPTD Puskesmas Kota Bangun*
1. Kunjungan ke UPTD Puskesmas Kota bangun disambut oleh Pak Hadi Mulyadi selaku salah satu staf Puskesmas yg bertugas sebagai Perawat di Puskesmas tsb.
2. Ketua tim menyampaikan maksud dan tujuan berkunjung ke puskesmas untuk memfollow up informasi terkait data pasien penyalahgunaan kratom atau narkoba yg ada puskesmas.
3. ketua tim II menanyakan pula tentang clien rehabilitasi yang ada dan ditangani oleh puskesmas, juga terkait pembentukan satgas IBM yang mana dlm pelibatannya melibatkan pihak puskesmas.
4. Keterangan dari pihak Puskesmas, data mengenai penyalahgunaan narkoba atau kratom belum ada, namun menurutnya unk pasien rawat jalan yg terindikasi penyalahgunaan narkoba ada yg tengah di tangani puskesmas dan kondisi mereka sejauh ini berangsur membaik.
5. Informasi dari pihak puskesmas, mereka juga telah melaksanakan sosialisasi terkait hal ini kepada masyarakat dengan bekerjasama dengan instansi-terkait juga dengan puskesmas kecamatan lain berupa himbauan bahaya kademba atau kratom ini, meskipun sampai saat ini masih ada aktivitas masyarakat yg memperjual belikan kratom yg dikhawatirkan ada transaksi yg dilakukan di warung-warung.
6. Ketua Tim II menyarankan kpd pihak puskesmas unk bekerjasama dgn Pemkab dalam hal pembentukan IBM supaya penanganan penyalahgunaan narkoba bisa lebih baik.
*Polsek Kota Bangun*
1. Kunjungan ke Polsek Kota Bangun di terima oleh Kanit Sabhara, bapak IPTU Joko Sutomo dan Kanit Reskrim, bapak AIPDA Syahrul S, S.H.
2. Menurut keterangan Kanit Reskrim, sejauh ini dr bulan Januari s.d. November hanya tercatat 7 perkara penyalahgunaan narkoba di usia produktif. Rata-rata mereka yg melakukan penyalahgunaan adlh pekerja yg memerlukan doping unk aktivitas kerjanya.
3. Keterangan dr pihak Polres sejauh ini tidak ada pengepul kratom, kebanyakan mereka hanya memanfaatkan tanaman yang tumbuh liar disekitar rumah atau lahannya. Juga dari 7 kasus yg ditemukan itu tidak ada kasus bandar atau pengedar narkoba, namun hanya kasus yg melakukan penyalahgunaan saja.
4. Pihaknya juga menyatakan akan mensosialisasikan penyalahgunaan narkoba dgn menyasar org dewasa yg tingkat kepeduliannya lebih tinggi dan bisa menyampaikan lagi info tsb kpd anak-anaknya. Supaya anak muda menerima info yg valid.
5. Sejauh ini, yg menjadi kendala adalah banyaknya pihak dari luar yg bisa keluar masuk ke dan dari wilayah Kota Bangun mengingat wilayah ini adalah tempat pusat transit dari orang di berbagai wilayah yg memungkinkan mudahnya pengaruh unk penyalahgunaan atw transaksi narkoba terjadi.
6. Pihaknya jga telah menghimbau masyarakat agar jgn takut atau segan melapor kpd Polsek jika ada indikasi kecanduan, pihak polsek akan membantu fasilitasi rehab.
7. Pihak polres mengatakan akan mendukung program-program BNN terkait hal penyalahgunaan narkoba. 8. KESBANGPOL KUTAI KERTA NEGARA Kunjungan ke Kesbangpol diterima oleh Pak Haris, Pak Andre (Fungsional umum), Pak Mamat (Kassubag Kepegawaian) dan jajaran.
– Tim II menyampaikan bahwa BNN melaksanakan program pemberdayaan alternatif. Hasil pemetaan kawasan rawan narkoba di Kalimantan salah satinya adalah di Kutai Kertanegara, yakni tepatnya di Kota Bangun. Program pemberdayaan Alternatif tdk hnya memberikan pelatihan kpd masyarakat di kawasan rawan, jga melakukan bimbingan stakeholder unk menyamakan persepsi tujuan dilaksanakannya intervensi ini.
– Kegiatan pemberdayaan alternatif ini dilaksanakan di wilayah yg berkategori Bahaya dan waspada.
– Info dr pihak Kesbangpol, di wilayah Kukar ini tidak ada penyalahguna kratom, masyarakat disana hanya memproduksi dan mengirimkan kratom tsb ke Pontianak.
– Pihaknya mengatakan terdapat sebanyak 11 Kawasan Rawan di daerah Kukar. Mereka mengatakan bandar atau pemasok kratom itu banyak di wilayah pasar Segiri (Samarinda).
– Tim II Dayatif dalam rangka melaksanakan Monev pemberdayaan alternatif ini, meminta pihak Kesbangpol untuk mengisi kuesioner IKKR.
– Pihaknya mengatakan akan mendukung program-program yg dilaksanakan/dicanangkan oleh BNN dlm rangka pelaksanaan P4GN.
9. KUNJUNGAN KE KOPERASI KUTAI KARTA NEGARA
– Dalam kunjungan kali ini, tim II Dayatif diterima oleh ibu Indah selaku kepala seksi Fasilitasi Usaha Mikro di Dinas Koperasi Kukar.
– Tim juga menjelaskan sudah mengunjungi beberapa stakeholder terkait follow up informasi mengenai data penyalahgunaan dan program binaan masyarakat, juga
telah memberikan pelatihan lifeskill unk pengolahan ikan sesuai dgn potensi yg terdapat diwilayah Kukar.
– Pihaknya menjelaskan bahwa wilayah Hulu adalah wilayah yg banyak potensi Kedemba. Sejalan dgn kegiatan pemberdayaan alternatif / pelatihan lifeskill yg implementasikan kpd masyarakat, memang dilaksanakan di wilayah Hulu.
– Ibu Indah menjelaskan bahwa tahun lalu sdah ada kerjasama BNN dengan pihak dinas koperasi dalam memberikan pelatihan di Tenggarong Sebrang (Olahan Lele pada tahun 2021). Tahun ini pelaksanaannya dilakukan di Kota Bangun.
– Tim kami menjelaskan bahwa unk intervensi pemberdayaan alternatif selanjutnya, tepatnya di tahun 2023 akan dilaksanakan langsung oleh pihak BNNP setempat.
– Bu Indah menjelaskan bahwa dalam mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat di wilayah hulu ini terkendala dan memiliki keterbatasan dalam bbrpa hal, seperti SDM, pengetahuan dan modal. Masyarakatnya harus banyak terus di dorong dan juga dibimbing supaya bisa berwirausaha secara mandiri.
– Pihak koperasi juga bersedia membantu BNN dalam pengembangan produk jika kedepannya terus dilaksanakan kegiatan produksi, sperti pemenuhan legalitas pasar dan produk sampai dengan mendapatkan status halal juga pemasaran digital dan nnti akan di pilih di priorotaskam mana yg hrs didahulukan. Mereka berharap bisa bekerja sma dgn BNN dlm melaksanakan program di desa Kota Bangun Sebrang ini.
– Tim II Dayatif meminta kerjasama juga untuk masyarakat binaan untuk dibantu jika sudah ada aktivitas penjualan, legalitas dan pengembangan di segi pengemasannya. Lalu tim meminta 5 orang dr dinas koperasi untuk mengisi kuestioner dlm rangka melaksanakan Monev pemberdayaan alternatif.
10. KUNJUNGAN POLRES KUTAI KERTA NEGARA
– Kunjungan ke Polres ini diterima oleh Ibu Rini selaku personel satres narkoba.
– Pihaknya menerangkan, kondisi di wilayah Kukar untuk penyalahgunaan banyak ditemukan di kasus penyalahgunaan atau transaksi narkotika jenis sabu di salah satunya wilayah Kukar.
– Tim II menjelaskan salah satu program BNN dari pusat yakni pemberdayaan alternatif berupa rangkaian program mulai dari bimbingan stakeholder juga memberikan pelatihan (lifeskill) untuk masyarakat diwilayah kawasan rawan narkoba yg sebelumnya sudah dilakukan pemetaan. Berharap pihak polres selalu mendukung dan ikut bekerjasama dgn BNN untuk ikut menurunkan angka penyalahgunaan narkoba melalui program pemberdayaan alternatif ini. Selanjutnya pengisian kuesioner atas program pemberdayaan alternatif yg sudah dilakukan oleh BNN oleh pihak Polres Kukar.
#SpeedUpNeverLetUp
#WarOnDrugs
#IndonesiaBersinar
#War On Drugs
#Speed_up_never_let_up